Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... Penulis - ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Janji-Basi, Sumpah-Sampah

2 Agustus 2022   08:47 Diperbarui: 2 Agustus 2022   08:48 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PuisiPuisi  |  Janji-Basi, Sumpah-Sampah

Soetiyastoko

Jangan ganggu
aku sedang menyepah
Ku-lahap harmoni
sirih
pinang
kapur
tembakau

Buyut-ku bilang
itu
"Nyusur, nyirih"
Dikunyah
dicecap dalam-dalam
nikmatnya
baru bisa dirasa

Bibir dan mulut
menjadi
bermerah-merah !

Itu bukan darah
tapi
ludah
yang kemudian
dibuang

Tapi itu beda, dengan,
janji-janji yang jadi
basi


Tapi itu beda dengan
sumpah di pelantikan
pejabat bergaya hebat,
yang
ternyata hanya
sampah !

(Jika kamu belum tahu, pertanda kamu hebat. Prasangka-mu baik, jujur dan lugu.
Tanpa kau gembar-gemborkan, tanpa penataran dan ikut diajari pe-empat; kau secara alami sudah Pancasilais.
Kamu bukan yang biasa, kamu hebat dan langka !)

Kuulangi lagi,
jangan pernah
lakukan :

berjanji
untuk kau buat basi,
bersumpah
yang jadi sampah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun