Puisi Puisi  |  Janji-Basi, Sumpah-Sampah
Soetiyastoko
Jangan ganggu
aku sedang menyepah
Ku-lahap harmoni
sirih
pinang
kapur
tembakau
Buyut-ku bilang
itu
"Nyusur, nyirih"
Dikunyah
dicecap dalam-dalam
nikmatnya
baru bisa dirasa
Bibir dan mulut
menjadi
bermerah-merah !
Itu bukan darah
tapi
ludah
yang kemudian
dibuang
Tapi itu beda, dengan,
janji-janji yang jadi
basi
Tapi itu beda dengan
sumpah di pelantikan
pejabat bergaya hebat,
yang
ternyata hanya
sampah !
(Jika kamu belum tahu, pertanda kamu hebat. Prasangka-mu baik, jujur dan lugu.
Tanpa kau gembar-gemborkan, tanpa penataran dan ikut diajari pe-empat; kau secara alami sudah Pancasilais.
Kamu bukan yang biasa, kamu hebat dan langka !)
Kuulangi lagi,
jangan pernah
lakukan :
berjanji
untuk kau buat basi,
bersumpah
yang jadi sampah