Puisi  |  Pelumas Rapat, Para Hebat
Soetiyastoko
Kami bukan
yang
bersandar dingin
tiang listrik
jalanan kota
Kami bukan yang berpakaian kurang  bahan, bukan yang berlipstik tebal berkilauan
Baca juga: Puisi: Kuhapus Rindu-ku
Kami bukan yang bawel menyapa
setiap lelaki rudin
yang lewat
malam-malam
Kami adalah pelumas
rapat-rapat
di gedung mewah
Kami
adalah
alasan transfer
puluhan
bahkan ratusan juta
Buangan uang luberan korupsi
para orang hebat
Baca juga: Puisi | Royal-Kemewahan
Mereka
yang
jempol kaki-nya
dilipat
saat bersumpah
(Konon
itu cara
agar azab
tak disegerakan,
saat
ingkar dan memang, niat-nya melanggar sumpah)
Kami adalah
sumber inspirasi
memenangkan
debat
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!