Puisi  |  Pilah-Pilih Piringan Hitam
Soetiyastoko
Hari-hari ini amat beda,
sejak kita
bersama-sama
memilih dan memilah
piringan-piringan hitam,
untuk
kita
pancar-siarkan
di
gelombang radio
Ribuan rayuan,
para jantan kekar-keren,
yangÂ
kudengar
tak mampu
usik benak-ku
Aku hanya memikirkan-mu
dan
menunggu-mu !
Kapan
kamu akan datang
ke
rumah-ku
Lengkap dengan senyum
dan
rambut kribo-mu
(Sungguh aku sudah kebelet pipis, ... Maksud-ku: menanti kau ungkap rasa-mu pada-ku. Walau sudah terbaca oleh-ku, tersirat di mata-mu)
Kutunggu
kamu
malam minggu
di teras
rumah-ku.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!