Soetiyastoko
Rumput yang tersisa
adalah yang diharap
hadirkan indah
Mesin potong itu
janjikan untukmu
yang rindu lega
Dahan-dahan rimbun
yang dipangkas
bukan karena
cegah rebah
akarnya terlalu hujam
untuk disepelekan.
Ketika kau
jalan pelan-pelan di bawahnya
tetes getah dahan
menghias rambutmu
lengkaplah paragraf cinta
yang 'kan kau ikrarkan.
Sejam lagi malam minggu datang
kali ini, kau wangi
ucapmu ke bayang di cermin
kumis pun disisir,
sebentar lagi berangkat
seusai sujud bersama, awal mahgrib.
***
Sebuah catatan tunggal dari suatu masa yang masih bisa diingat, di sebuah tempat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H