Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... Penulis - ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Getah

17 Juni 2022   20:14 Diperbarui: 19 Juni 2022   02:37 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi  |  Getah

Soetiyastoko

Rumput yang tersisa
adalah yang diharap
hadirkan indah
Mesin potong itu
janjikan untukmu
yang rindu lega

Dahan-dahan rimbun
yang dipangkas
bukan karena
cegah rebah
akarnya terlalu hujam
untuk disepelekan.

Ketika kau
jalan pelan-pelan di bawahnya
tetes getah dahan
menghias rambutmu
lengkaplah paragraf cinta
yang 'kan kau ikrarkan.

Sejam lagi malam minggu datang
kali ini, kau wangi
ucapmu ke bayang di cermin
kumis pun disisir,
sebentar lagi berangkat
seusai sujud bersama, awal mahgrib.

***


Sebuah catatan tunggal dari suatu masa yang masih bisa diingat, di sebuah tempat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun