Puisi  |  Hijau-Merah
Kesinilah tiap malam minggu
kujanji
ajarkan-mu
cara menulis apa saja
Â
Kau akan tahu
suara kebakaran
tak beda
remasan  lembut
kertas surat,
jadi gumpalan
Atau
tirukan lengking serigala
menggurat malam
Tapi
kau harus janji,
jauhi
si jacket hijau rambut merah
Biarlah
dia jadi permaisuri-ku
(Itu syarat dari si Akang. Dua puluh tusuk sate kambing muda dan sebotol bir yang dia suguh-kan, tak jadi kumakan, ... Maaf-Kang, ...Â
Aku berubah pikiran. Tak jadi belajar padamu, aku pulang saja)
***
Pagedangan, Jumat 11 Maret 2022, me-reka ulang latihan adegan sebuah naskah drama yang tak kunjung dipentaskan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!