Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... Penulis - ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Sembilan Detik 1

19 Januari 2022   00:34 Diperbarui: 22 Januari 2022   02:41 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi | Sembilan Detik 1

Soetiyastoko

Aah, kamu !
Mana mungkin menyebutmu
seperti itu
"gebetan"
terlalu vulgar dan kasar

Atau, ...
"cinta-ku"
"kekasih-ku"
terlalu lancang untukku
memanggilmu begitu

Aku sedang latihan,
target-ku
mampu menatap mata-mu
tanpa berkedip
sembilan detik saja

Dan, ...
kata-kata itu muncul
begitu saja,
aku tak sedang merayu-mu
lalui lirik-lirik ini

Kau,
sudah begitu dekat
lekat-erat di relung otak
entah,
tepatnya-dimananya

Walau
kalimat singkat-mu menepis
sebelum sembilan detik-ku
selesai
"kita, temenan saja ..."

Ada yang kusesali,
saat kau berlalu tinggalkan-ku
tak kutahan, untuk tegaskan
"... aku sungguh cinta ..."
maka kutitipkan pada angin

Jika kau
temukan debu-debu
bertuliskan rasaku-untukmu
itu benar dariku,
aku tak pandai merayu

***
Kabupaten Tangerang, Boulevard BSD Barat ,  Rabu dini hari 19 Januari 2022, dalam sebuah lintasan kelebat waktu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun