Puisi | Sembilan Detik 1
Soetiyastoko
Aah, kamu !
Mana mungkin menyebutmu
seperti itu
"gebetan"
terlalu vulgar dan kasar
Atau, ...
"cinta-ku"
"kekasih-ku"
terlalu lancang untukku
memanggilmu begituAku sedang latihan,
target-ku
mampu menatap mata-mu
tanpa berkedip
sembilan detik sajaDan, ...
kata-kata itu muncul
begitu saja,
aku tak sedang merayu-mu
lalui lirik-lirik iniKau,
sudah begitu dekat
lekat-erat di relung otak
entah,
tepatnya-dimananyaWalau
kalimat singkat-mu menepis
sebelum sembilan detik-ku
selesai
"kita, temenan saja ..."Ada yang kusesali,
saat kau berlalu tinggalkan-ku
tak kutahan, untuk tegaskan
"... aku sungguh cinta ..."
maka kutitipkan pada anginJika kau
temukan debu-debu
bertuliskan rasaku-untukmu
itu benar dariku,
aku tak pandai merayu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!Jalan Braga Bandung, Ketika Bebas Kendaraan!
7 bulan yang lalu