Soetiyastoko
Kuncup yang kemarin pagi
sudah mekar
tadi malam ,
hari ini
kupungut gugurannyaTak ada lagi wangi
yang tersisa
Dia telah hadir mendekorasi
hati
lalu pergiSetiap kelopak indahnya
telah mengiring doa
bersyukur, berkesempatan
di hadirkan
di fana-nya duniaTidakkah itu ayat-Nya
bagi manusia yang berpikir
bersyukur
dimampukan hidup
dan rasakan nikmat karuniaJika hari patuh
buka fajar dan tutup senja
Lalu, patuh-mu apa ?
bentuk wujudnya
bagaimana, seperti apa ?Dari dulu kau sudah tahu,
taqwa, adalah wujud syukur
bermakna
patuh atas perintah
taat atas laranganJika kau
belum patuh
dan
merasa berat atas larangan
maka syukur tak kau dirikan.
(Kau sedang membual dan mengolok-olok dirimu sendiri. Dengan tak henti berucap: syukur, syukur, syukur. Dan akhir nantinya: syukurin loo !)