Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... Penulis - ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Syukur 9

14 Januari 2022   03:37 Diperbarui: 14 Januari 2022   03:53 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Syukur 9

Soetiyastoko

Kuncup yang kemarin pagi
sudah mekar
tadi malam ,
hari ini
kupungut gugurannya

Tak ada lagi wangi
yang tersisa
Dia telah hadir mendekorasi
hati
lalu pergi

Setiap kelopak indahnya
telah mengiring doa
bersyukur, berkesempatan
di hadirkan
di fana-nya dunia

Tidakkah itu ayat-Nya
bagi manusia yang berpikir
bersyukur
dimampukan hidup
dan rasakan nikmat karunia

Jika hari patuh
buka fajar dan tutup senja
Lalu, patuh-mu apa ?
bentuk wujudnya
bagaimana, seperti apa ?

Dari dulu kau sudah tahu,
taqwa, adalah wujud syukur
bermakna
patuh atas perintah
taat atas larangan

Jika kau
belum patuh
dan
merasa berat atas larangan
maka syukur tak kau dirikan.


(Kau sedang membual dan mengolok-olok dirimu sendiri. Dengan tak henti berucap: syukur, syukur, syukur. Dan akhir nantinya: syukurin loo !)

***

BPA - BSD, Jumat 14 Januari 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun