Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... Penulis - ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menjelang Ujung Jalan

14 Agustus 2021   16:06 Diperbarui: 14 Agustus 2021   16:07 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Gigitan sepi dini hari kali ini
terasa perih
tapi
di mana
tepatnya letak

Kutinggikan
nyaring doa

Kupekikan kata aamiin
namun
taring sepi
terlanjur mengoyak hati

Kuhembus nafas sampai dada
kosong
lalu kuisi paru
ke puncak kembang

dan
dosa
terasa menghujam
sisakan
robek
bernama, sesal.

Astaqfirullah,
astaqfirullah,
astaqfirullah

Jalan sudah jauh
kutempuh
Belum tampak, ujungnya.

Pagedangan, setelah rintik dinihari, kamis 7 Januari 2021.
Ada kabar, seorang teman mendadak pulang.

Soetiyastoko

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun