Ransel tiba-tiba saja begitu menyita perhatian. Apalagi dengan tertangkapnya pelaku pembawa bom di sebuah pusat perbelanjaan di Tangerang beberapa hari ini, pelaku kebetulan membawa tas ransel.
Ransel adalah sebuah tas yang biasa dipakai dipunggung dan dilindungi oleh dua tali memanjang vertikal melewati bahu untuk memudahkan si pemakai membawa barang bawaan sesuai kebutuhannya.
Pada zaman dahulu, tas ransel ini digunakan oleh para pemburu membawa tangkapan atau hasil buruannya dari hutan-hutan sehingga memudahkan perjalanan. Umumnya tas ransel para pemburu terbuat dari berbagai kulit binatang atau kulit kayu.
Dengan ransel, berat beban tidak bertumpu pada satu bahu, sehingga mengurangi kemungkinan cedera karena tas bertali bahu. Penggunaannya fleksible, sehingga barang apa saja dapat masuk dan tertutup rapat. Selain itu ransel juga nyaman dipakainya.
Sejalan dengan perkembangan jaman, tas ransel begitu popular di kalangan anak-anak sekolah mulai play group sampai mahasiswa dan dosen, para eksekutiv, pekerja kantoran, pekerja bangunan, dan siapapun menggunakannya karena memang cukup simpel.
Bentuk dan harganya yang berbeda-beda secara tidak langsung merepresentasikan profesi atau kegiatan si pemakai ransel tersebut. Bahkan mungkin bisa jadi pemakaian model tas ransel bisa mengkomunikasikan kegiatan pemakainya.
Di beberapa perkantoran, kadang-kadang pemakai tas ransel lupa melepaskannya dari punggung. Sehingga ketika masuk ke dalam lift yang sesak, kemudian  sang pemakai ransel memutar diri dengan yakinnya, menyebabkan orang-orang dibelakangnya terdorong tas ransel dan harus nyengir sambil melipat badan. Barangkali inilah fenomena saking nyaman. Jadinya  tas ransel dan tubuh pemakai seolah lengket menjadi satu. Oalah..... (SOE/2015)
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H