Terong bakar campur pecahan Genteng atap? Begitu kata kawan saat makan siang di rumah. Benar, tetapi gentengnya dari bahan tanah liat bukan bahan beton cor. Pecahan atap genteng, pecahan tembikar, pecahan cobek tanah liat itu biasa disebut kreweng di daerah tertentu di Jawa Timur.
Metode masak menggunakan kreweng bakar sejak dulu kala sudah umum di daerah Bojonegoro, Jombang, Babat, Tuban dan sekitarnya. Menggunakan kreweng untuk memasak urap sayuran, bumbu kelapanya (krawu) lebih gurih dan kering dibandingkan dengan dikukus atau disangrai.
Masakan terong bakar juga sangat lezat dengan metode kreweng bakar ini. Bagaimana caranya, mudah saja. Siapkan 2 buah terong hijau, 3 cabe merah besar, 2 cabe rawit merah, 2 siung bawang putih, kencur, terasi, garam dan gula secukupnya. Haluskan bumbu dengan diuleg di cobek tanah. Siapkan santan matang dari perasan setengah butir kelapa. Terong hijau dibakar diatas kompor sampai matang kemudian kupas kulitnya.
Masukkan santan dalam bumbu yang sudah halus, kemudian masukkan juga terong bakar yang sudah dikupas. Wadah yang digunakan bisa cobek tanah liat besar atau bisa juga pinggan tahan panas.
Bakar kreweng yang sudah dibersihkan diatas kompor atau diatas arang hingga membara atau mowo. Ambil kreweng mowo pelan-pelan kemudian masukkan ke dalam bahan yang sudah disiapkan, sampai berbunyi joossss. Tutup masakan sebentar atau lima menit, agar aroma asap kreweng tetap menempel pada masakan.
Terong bakar siap dihidangkan dan biarkan kreweng tetap ditempatnya. Jangan lupa setelah selesai digunakan, kreweng dicuci bersih, disimpan untuk digunakan lagi. Semakin sering dibakar, kreweng akan semakin halus penampakannya dan aroma wangi asapnya menambah citarasa masakan kita.
Selamat mencoba pedasnya terong bakar kreweng. (SOE/2015)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H