Mohon tunggu...
Soer Kanie
Soer Kanie Mohon Tunggu... Administrasi - Tim ahli DPRD

aktivis :partai, LSM , ormas

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Air Bersih dan Listrik yang Tidak Membumi

21 Oktober 2017   11:32 Diperbarui: 21 Oktober 2017   11:40 1053
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Berbicara tentang Listrik dan Air merupakan suatu kebutuhan yang utama bagi masyarakat dan Rakyat Indonesia khususnya warga Kota Medan , tetapi akhir-akhir ini menjadi barang langka yang susah di nikmati warga kota Medan  padahal seluruh kenaikan Tariff yang dibebeankan kepada masyarakat sampai sekarang masihlah diterima tetapi kenyataannya bahwa kedua barang ini menjadi langka di tengah-tengah kehidupan warga kota Medan.

Air Yang bersih

Air merupakan kebutuhan dasar manusia. Sudah menjadi anggapan umum di  mana kita menemukan air, maka di sana ada harapan akan kehidupan hanya 3 persen saja air tawar yang kita gunakan sehari-hari dimuka bumi baik untuk mandi, mencuci, memasak, minum serta yang lainnya dan masih tersisa 97 persen lagi yang belum dipergunakan , hal ini sangat ironis bagi kita melihat kebijakan Pemerintah daerah dalam melakukan pengelolaan sumber air menjadi air yang siap untuk di minum . masih banyak secara managemen belum terkordinir dengan baik yang dilakukan oleh PDAM Tirtanadi , 

padahal apabila dilakukan dengan baik maka air PDAM juga bisa dikelola untuk Air Minum Cup yang bisa didistribusikan kepada masyarakat seperti pemda yang ada di Pulau Jawa sana, tetapi kenyataan ini managemen Tirtanadi tidak bisa melakukan terobosan guna melayani masyarakat Kota Medan agar tidak kekurangan air . harusnya Gubernur HT.Dr. Ir. Ery Nuradi, MSi memanggil pihak direksi dan badan pengawas untuk memperbaiki sistem pengendalian Air Minum agar berjalan dengan baik sesuai dengan cita-cita pak Gubernur menjadi layanan PATEN dan Pihak DPRD Sumut sebagai pengawasan mampu melakukan koreksi tentang pelayanan dan kebijakan tariff yang dikenakan kepada masyarakat Kota Medan .

banyak pembicaraan Warganet di Kota Medan tentang susahnya Listrik dan Air di Kota Medan dengan nada cacian dan makian terhadap pemerintah daerah dalam mewujudkan kota Medan yang mandiri dan berdaya saing bagi masyarakat yang ada di Kota Medan, kenyataan- kenyataan ini hendaklah direspon secepatnya guna mengatasi problema yang ada agar satu persatu permasalahan yang dasar dapat teratasi jangan hanya janji-janji saja yang ditebar kepada masyarakat , masyarakat perlu bukti untuk pemenuhan kebutuhan dasar ini, sebab apabila ini berlarut-laurt maka perekonomian kota Medan akan mengalami kemunduran dan kelesuan ditengah perekonomian Nasional yang buruk .

Listrik

Perusahaan PT. PLN sumatera utara sampai sekarang belum dapat memastikan kekurangan daya aliran lsitrik yang ada di kota Medan , ditambah lagi makin maraknya pemasangan baru sambungan Listrik untuk bangunan Perumahan , Mall serta Perumahan Mewah menjadi defisit Listrik bagi warga Kota Medan  hal ini menjadi dampak bagi warga kota medan dalam melakukan aktifitas sehari-hari akibat Listrik yang bolak balik mati selama 4 jam sekali di Kota Medan perusahaan BUMN ini tidak mampu mengantisipasi segala kekurangan yang terjadi akibat matinya Listrik di Kota Medan sungguh ironis memang masyarakat Kota medan dengan pelayanan yang tidak sempurna ditambah dengan kenaikan tariff mampu mengesampingkan kebutuhan masyarakat akan Listrik baik siang hari maupun di malam hari

Gubernur dan DPRD Sumatera utara harus melakukan pengawasan guna memaksimalkan kinerja BUMD ( PDAM Tirtanadi ) dan harus melakukan koordinasi dengan Managemen PT. PLN untuk mengatasi kedua permasalahan ini yang akhir-akhir ini sangat meresahkan warga Kota medan .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun