Mohon tunggu...
Soer Kanie
Soer Kanie Mohon Tunggu... Administrasi - Tim ahli DPRD

aktivis :partai, LSM , ormas

Selanjutnya

Tutup

Politik

Politik Pencitraan Jokowi Berlanjut

25 Agustus 2014   18:22 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:36 623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1408940485897654363

Setelah ditetapkan oleh KPU melalui pleno tanggal 22 juli 2014 serta ditambah dengan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) 21 Agustus 2014 maka resmilah pasangan Jokowi-Jusuf Kalla menjadi presiden dan wakil presiden ke7 republik Indonesia biar pun dilain pihak penggugat Prabowo-Hatta masih meninggalkan  luka yang dalam akibat keputusan MKyangbelum mencerminkan rasa keadilan bagi pengggugat , apapun hasilnya keputusan MK bersifat mengikat dan tidak ada lagi proses hukum tentang pilpres kedepannya, kita menerima lapang dada dari proses pemilu yang sangat panjang ini

keesokan harinya tanggal 22 agustus 2014 resmilah presiden Jokowi_JK menggunakan fasilitas ke presidenan baik pengawalan paspampres secara pribadi maupun keluarga,kendaraan dll nya . cuma masalahnya kita tetap dipertontonkan dengan politik pencitraan seperti masa kampanye dimana beliau datang untuk mendaftarkan ke KPU dengan menggunakan bajaj dan naik sepeda padahal politik pencitraan sudah selesai setelah pemilu kemarin, tetapi kenyataannya masyarakat diajak terus dengan politik pencitraan dimana dimulai dengan pencitraan pasukan pengawal presiden yang seyogyanya memang melekat pada diri presiden padahal kita sebagai masyarakat itu merupakan hal yang biasa saja  gak perlu di pertontonkan dengan jamak  bahwa paspampres harus begini, begitu, harus mampu mengikuti maunya presiden padahal yang namnya paspampres siap mengawal presiden dalam keadaan apa pun dan tidak jadi masalah bagi paspampres itu sendiri.

ditambah lagi dengan pemeberitaan media bahwa orang tua jokowi sujiatmi notomiharjo merasa heran dengan adanya orang-orang yang mengawal rumah beliau di solo ini dijadikan media sebagai politik pencitraan yang sangat berlebihan tentang pasukan pengawal kepresidenan yang ada .

harusnya masyrakat diajak untuk berpikiran positif tentang semua kegiatan kepresidenan yang ada gak perlu lagi pencitraan-pencitraan secara pulgar ditampilkan cukup dengan kesahajaan dan kesederhaaan belaka tanpa harus diblow up media secara berlebihan saat sekarang presiden dan wakil presiden bekerja secara keras untuk menyelamatkan bangsa kita yang telah berumur 69 tahun ini mari tinggalkan politik pencitraan dengan menampilkan kerja nyata bagi rakyat indonesia menuju masyarakat ekonomi asean 2015.

selamat kepada presiden/wakil presiden Jokowi-JK 2014-2019 semoga bisa membawa indonesia kearah yang lebih hebat sesuai dengan visi dan misi yang telah diumbar saat kampanye kemarin .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun