Mohon tunggu...
Sofyan Atmaja
Sofyan Atmaja Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

:)

Selanjutnya

Tutup

Money

Merangkum

22 November 2014   06:55 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:09 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang pelajar sepeda tidak semerta merta bisa berjalan lancar, hingga bersenda gurau kesana kemari tak ada beban. mereka harus rela jatuh, lecet , patah, berjalan dengan 3 roda, mungkin harus dituntun oleh ibu bapaknya. terus menerus sampai perlahan tangan yang memegang bagian sadel dilepas tanpa sepengetahuannya.

seorang pelajar sepeda cenderung untuk trauma atau bangkit dari apa yang dialami, ini sebuah pilihan. Mode bertahan harus diambil manakala ketakutan untuk memulai lebih besar,  tapi ketika rasa ingin belajar lebih tinggi, pilihan yang diambil adalah terus mencari cara yang lebih baik, bagaimana cara mengatasi kegagalan masa lalu, move on dari keadaan yang selama ini membelenggu, bahkan dengan kemampuan yang terus dipupuk mungkin saja terjadi improvisasi yang merubah seorang pelajar sepeda bertandang ke kelas yang lebih tinggi, olahraga yang menantang.

Dampak krisis ekonomi cukup besar, BI sebagai regulator untuk melakukan fungsi kebijakan, manajemen, pengawasan. Fungsi tersebut penting sebagai buffer terhadap ekonomi baru tidak sehat yang bersifat memicu terhadap stabilitas ekonomi terlihat dalam sebuah kasus belakangan ini, BI memperketat kontrol kegiatan valuta asing dan transfer dana. Kebijakan dan  pengawasan untuk melindungai industri tersebut dari spekulasi. Kegiatan yang dilakukan dalam satu badan usaha terkadang dimanfaatkan oleh oknum untuk meraup keuntungan, pasalnya pembelian atas nama badan usaha tidak dipergunakan untuk keperluan badan usaha, tetapi valas dijual lagi ketika harga naik. Peranya untuk meminimalir sumber krisis juga terlihat dari kenaikan DP perumahan, sehingga potensi ketika gagal tidak berdampak terlalu besar, BI sebisa mungkin mempertahankan NPL pada level rendah.

setidaknya masih banyak yang dapat dilakukan untuk menjaga stabilitas sistem keuangan. pilar-pilar penyangga harus tidak hanya diperkuat tapi juga berkelanjutan.

secara umum dijelaskan bahwa ekonomi syariah memiliki empat fondasi yaitu pertama ukhuwwah dimaksudkan pada peletakan hubungan bisnis dalam konteks persaudaraaan universal untuk mencapai kesuksesan bersama , kedua syariah berarti membimbing aktivitas ekonomi sehingga sesuai dengan kaidah - kaidah syariah, ketiga akhlaq yaitu membimbing aktivitas ekonomi senantiasa mengedepankan moralitas sebagai cara mencapai tujuan dan keempat aqidah dengan membentuk integritas good governance dan market discipline yang baik.

sedikit bernostalgia dengan krisis ekonomi 6 tahun lalu, tepatnya ketika amerika serikat jatuh akibat penggelembungan utang properti berkualitas rendah yang kemudian harus menyeret invesment dunia terpuruk (spekulasi)

sistem syariah juga menghindarkan dari tindakan spekulasi (gharar) yang membuat sistem ini lebih tahan terhadap krisis global.

sebagai contoh, asuransi, sistem konvensional cenderung menimbulkan gharar akibat risk transfer, dimana pihak pemberi asuransi terkena resiko atas klaim dengan membayar sesuai perjanjian dan pihak tertanggung bayar premi, sedangkan sistem syariah dengan konsep risk sharing, antara perusahaan asuransi dan peserta di tengahi oleh akad mudharabah, yang merupakan bentuk kerjasama antara dua atau lebih pihak dimana pemilik modal mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola diawal perjanjian, sebuah kerjasama dengan kontribusi 100% dari pemilik modal dan pengelola atau yang memiliki keahlian. hubungan antara pengelola dan pemodal terjadi ta’awun (membayar kontribusi dan menerima klaim).

dalam sistem perbankan pun boleh sejenak dibandingkan, antara bank syariah dan konvensional. bank syariah berinvestasi pada usaha yang halal, sedangkan konvensional bebas nilai. perbedaan mendasar lain yang sering terdengar adalah sistem bagi hasil yang memberikan alternatif sistem perbankan yang saling menguntungkan bagi masyarakat dan bank. Fitur sosial  yang dimiliki sistem syariah adalah produk qardhul hasan , sejenis pinjaman melalui distribusi pendapatan, tanpa perjanjian keuntungan dimuka. meskipun dalam pelaksanaannya tidak cukup sulit untuk digunakan sepenuhnya komersil. sehingga qardhul hasan lebih bersifat membantu yang yang membutuhkan.

akibat dua kali dampak krisis ekonomi melanda indonesia, kehati-hatian semakin tinggi, implementasi stabilitas yang diterapkan terlalu preventif, menghindari terjadinya krisis ekonomi kembali. hal ini justru menghambat laju pertumbuhan  ekonomi. tapi bukan seperti ini yang diharapkan.

disebutkan pula bahwa pada 2008 salah satu penyebab terjadinya krisis ekonomi adalah adanya praktik bank bayangan dengan berbagai sub-penawaran, kejatuhan yang dramatis dimulai sejak tahun empat tahun sebelumnya. fenomena ini berbanding terbalik dengan kenyataan bahwa bank konvensional justru tetap berkembang pelan namun pasti.  pada dasarnya bank konvensional menerima uang dari para penabung melalui institusi, yang kemudian dana tersebut didistribusikan dalam bentuk kredit komersil dan kredit konsumsi. sedangkan bank bayangan menawarkan dana pihak ketiga dalam bentuk tidak produktif dan memiliki resiko tinggi.

dalam pusaran yang sama bahkan dengan pusaran krisis ekonomi 1997 yang lebih buruk dari 2008, UMKM menjadi yang mampu survive. UMKM menang tahan dan bertumbuh, namun sayang sektor ini minim mendapatkan perhatian sehingga pada aspek pemasaran, teknologi, dan modal menjadi kendala. Padahal jika dibina dengan baik sektor ini mampu tumbuh baik tahan hama. data statistik menunjukkan jumlah UMKM 99 % terhadap total unit usaha yang ada di Indonesia, peningkatan jumlah yang signifikan dan berkontribusi terhadap penyediaan lapangan kerja.

perbankan inklusif dan perbankan tanpa kantor sedang ramai diperbincangkan dan di uji coba, sistem ini mengajak masyarakat yang belum  tersentuh, melek bank sehingga masyarakat dapat mengakses dan memperoleh produk dan jasa perbankan dari yang paling dasar dengan harga yang terjangkau, wajar, dan transparan. Saat ini sekitar 57 juta masyarakat indonesia tidak mendapatkan layanan perbankan. hal ini sekaligus meletakkan akses minim tidak hanya perbankan namun juga pembangunan di daerah timur dan daerah lain di Indonesia. 48 % layanan perbankan masih berpusat di Jawa, demikian pula pendanaan untuk sektor UMKM yang belum berarti, sistem ini merupakan bentuk perhatian terhadap tumbuh kembang UMKM sisi permodalan.

perbankan inklusif yang dipersenjatai dengan perbankan tanpa kantor mampu mengakses pelosok, meningkatkan efisiensi ekonomi, mengurangi penyebab krisis seperti bank bayangan. mengurangi kesenjangan, meningkatkan human development indeks.  sistem ini sekaligus sebagai bagian dari peningkatan kapasitas modal bagi masyarakat dan UMKM.

menilik kembali pada sistem konvensional, sistem perbankan inklusif dengan tanpa kantornya adalah bentuk kecil sistem anti-krisis (bc: konvensional) yang disebar merata dan membelah diri. Dengan kata lain sistem ini mengajak masyarakat untuk menabung, berbagi, dan menggunakan penyaluran dana nyata dengan cara yang baik, produktif dan berkelanjutan.

keterpaduan sistem syariah yang tidak saling merugikan, inovasi bank konvensional dengan bentuk inclusive and branchless banking, dan pemberdayaan pemodalan UMKM serta beberapa bumbu kebijakan yang bijak setidaknya cukup. cukup untuk menjadi pilar penyangga stabilitas sistem keuangan, cukup untuk rangkuman hari ini. :)

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun