Mohon tunggu...
Agate SEO
Agate SEO Mohon Tunggu... -

Digital Marketing Manager di Traveloka.com dan penulis di AgateSEO.com, tempat belajar tentang SEO, SEM, blogging, bisnis online dan digital marketing.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Memahami Sektor E-Commerce di Indonesia

31 Oktober 2014   19:06 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:02 619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="459" caption="e-commerce"][/caption] Indonesia merupakan salah satu negara dengan perkembangan industri sektor e-commerce paling potensial di Asia, bahkan dunia. Go Globe memasukan Indonesia dalam Top 5 negara pasar e-commerce terbesar di Asia. Selain itu, Matthew Driver (presiden Mastercard Asia Tenggara) pun meyakini Indonesia sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan pasar e-commerce terbesar di kawasan Asia Pasifik. Begitu potensialnya sektor bisnis ini di negara ini, tentu kita perlu memahami lebih dalam lagi kondisi industri e-commerce di Indonesia agar dapat sukses menggeluti bidang ini.

Siapa saja pengguna internet dan pelaku e-commerce di Indonesia

Tahun 2013, eMarketer mencatat jumlah pengguna internet di Indonesia sebanyak 76 juta jiwa (tertinggi di Asia Tenggara). Diprediksi memasuki tahun 2015, jumlah tersebut bertambah menjadi 93 juta jiwa, dan terus meningkat hingga 125 juta pengguna di tahun 2017. Berdasarkan data McKinsey, pelaku transaksi belanja online di Indonesia hanya 7% dari total pengguna internet (sekitar 5,5 juta jiwa). Namun demikian, survei Visa Worldwide di Indonesia menggambarkan potensi perkembangan online shopping tersebut bisa mencapai 40 % di tahun ini, dan 53% di tahun depan. Rata-rata orang yang melakukan online shopping berusia kisaran 18-30 tahun. Mereka didominasi oleh kalangan menengah dengan akses terbanyak dilakukan melalui pc dan laptop. Nilai transaksi sektor e-commerce di Tanah Air memasuki akhir 2013 mencapai total angka 130 triliun rupiah. Diprediksi oleh CNBC Indonesia, total pendapatan pasar e-commerce ini akan terus menanjak hingga 4 Miliar dolar di tahun 2016.

Apa saja yang memengaruhi perkembangan industri e-commerce di Indonesia

Pesatnya perkembangan sektor ini di Indonesia dipengaruhi oleh banyak faktor. Dari segi pengguna, pertumbuhan kelas menengah di Indonesia (usia rata-rata 28 tahun dengan efisiensi waktu menjadi kebutuhan utama) memberi dampak signifikan terhadap bertambahnya angka transaksi e-commerce. Kemacetan di ibukota juga turut menyebabkan banyaknya orang beralih pada aktivitas belanja online. Kesibukan semakin tinggi, orang semakin malas untuk membuang waktu mengunjungi toko hanya untuk belanja. Tak hanya itu, faktor lainnya yang juga berpengaruh adalah meningkatnya penawaran smartphone dan layanan internet murah.

Perilaku konsumen e-commerce di Indonesia

Perilaku konsumsi e-commerce di Indonesia juga memiliki kekhasan dibandingkan negara lain. Beberapa hasil survei memberikan gambaran besar mengenai hal tersebut, antara lain:

  • Produk-produk yang menjadi incaran utama masyarakat di sektor ini adalah fashion, kosmetik, elektronik, tiket pesawat, paket tur (hasil survei Visa Worldwide Indonesia).
  • Rio Inaba (CEO Rakuten Indonesia) mengatakan bahwa waktu belanja konsumen online Indonesia rata-rata terjadi pada jam makan siang dan beberapa saat setelah pulang kantor. Hal ini karena konsumen lebih mengandalkan akses internet kantor, mengingat internet rumahan di Indonesia masih kurang maksimal.
  • Pengguna internet Indonesia masih lebih menyukai belanja online konvensional dimana interaksi dengan penjual lebih intens (misalnya melalui BBM, Social Media, dan iklan baris) dibandingkan dengan sistem keranjang belanja.
  • 80% orang Indonesia terbiasa uuntuk melihat produk di internet terlebih dahulu sebelum memutuskan belanja di toko (survei Nielsen Indonesia) untuk mempelajari produk, serta membandingkan harga pasaran.
  • Sistem pembayaran yang dipilih konsumen online Indonesia masih cenderung menggunakan COD (Cash On Delivery) dan internet banking (Sharing Vision Survey)

Tantangan industri e-commerce di Indonesia

Di balik potensi besar yang dimiliki, terdapat beberapa tantangan yang harus diperhatikan agar sektor e-commerce Tanah Air mampu lebih stabil dan baik. Beberapa tantangan tersebut antara lain:

  • Infrastruktur logistik belum memadai. Pengiriman barang sering kali menghadapi masalah karena kondisi jalan atau cuaca yang kurang baik, atau teknis lapangan yang sering kurang pengawasan. Misalnya barang hilang atau rusak di perjalanan, dan terlambat tiba di tangan pembeli. Untuk itu, pelaku e-commerce harus membekali usahanya dengan jaringan distribusi yang terpercaya dan berkualitas.
  • Koneksi internet di Indonesia masih lambat. Lambatnya koneksi ini bisa menyebabkan kebutuhan waktu yang lebih panjang untuk mengakses situs dan melakukan transaksi via internet. Salah satu cara mengatasinya adalah dengan mengemas situs secara sederhana namun elegan (di samping mendukung dan mendorong pemerintah untuk dapat menyediakan layanan internet cepat).
  • Tata kota yang kurang rapi. Pendataan alamat pembeli atau kantor fisik pelaku e-commerce kadang kala sulit dijangkau karena letaknya yang tidak teratur. Misalnya kesulitan mencari alamat pengiriman barang ketika di lokasi karena nomor rumah yang acak. Maka dari itu, penjelasan lokasi melalui narasi atau peta juga semakin dibutuhkan.
  • Rendahnya kepercayaan konsumen terhadap transaksi online. 60% konsumen Indonesia merasa tidak merasa aman membagikan informasi kartu kreditnya saat berbelanja online. Selain itu masih banyaknya penipuan juga menjadikan orang cenderung takut untuk berbelanja via internet. Untuk mengantipasi hal tersebut, produsen bisa menyediakan beragam pilihan channel metode pembayaran seperti yang telah dilakukan Traveloka. Selain itu, meningkatkan kepercayaan konsumen online juga bisa dilakukan dengan sistem testimoni (melengkapi penyempurnaan layanan).

Kesimpulan Indonesia merupakan lahan subur sektor industri e-commerce. Banyak hal yang menjadikan Indonesia begitu potensial hingga dilirik banyak investor. Meskipun demikian, hal tersebut tidak lepas dari tantangan. Untuk dapat sukses di sektor ini, kita harus memahami seluk beluk sektor e-commerce Tanah Air dan mengantipasi tantangannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun