aku sadar kalau aku orang yang tidak tahu diri. tapi bukan pengemis.
setelah menilai tingkah lakumu terhadapku, akupun merasa puas!
dan memilih untuk tidak lagi merindumu, memujamu, meratukanmu, dan menjadi dirimu.
semua itu karena aku mencintaimu.......... tapi, sudah tidak lagi.
karena aku menghargai pilihanmu. dan kau tahu itu sangat pedih.....
aku pikir kau akan seperti Tuhan. karena kau adalah gabungan dari lempung busuk dan Ruh Tuhan.
tapi ternyata tidak! aku seperti umat Yesus, yang tidak dapat ampunan sedikitpun.
menetap di neraka menjadi kayu bakar, kata orang-orang suci.
tapi bukankah makhluk yang tidak pernah luput dari kesalahan adalah kita? manusia.
semua ini tentu bukan salahmu.