...Pertandingan Liga Inggris antara Liverpool vs Sunderland berakhir dengan skor 2-0 untuk Liverpool,gol pertama dicetak oleh pemain Belgia, Divock Origi di menit 75 ,di susul oleh gol James Milner di menit 90 melalui tendangan penalti.Pertandingan sendiri berjalan seru , kedua tim tampil dengan kekuatan terbaik.Liverpool dengan gaya khasnya,gegen pressing sementara Sunderland  memainkan 'parkir bus' untuk bisa membendung serangan Liverpool.
Saya tidak akan menulis tentang gegen pressing nya Liverpool,tapi sedikit mengenai 'parkir bus' .'Parkir bus' adalah strategi menumpuk semua pemain di daerah pertahanan sendiri,intinya bertahan total membuat pemain lawan frustasi dan lengah untuk kemudian melancarkan serangan balik cepat dan bisa mencetak gol dari situ.Para penonton netral pasti nggak akan suka itu.
Sayangnya hampir semua pecinta sepak bola menganggap itu negatif ,mencaci ,seolah tidak niat main bola,tidak ingin menang lah,dan lainnya.Mereka mengagungkan total football,tiki taka,gegen pressing.Mereka seolah lupa bahwa bertahan dan tidak kebobolan sama sulitnya dengan bermain menyerang.Dan itu memang satu satunya cara menghadapi lawan yang sangat superior. Masa ,tim yang kalah segalanya dipaksa main menyerang dan membuka pertahanannya untuk di bobol oleh para pesohor sepak bola atraktif ,kan lucu ya . 'Parkir bus' itu kayak kita yang orang lemah ini menghadapi orang yang kuat yang punya segalanya ,nggak bisa di lawan dengan cara yang sama 'Parkir bus' juga sangat bekerja keras ,perlu kerjasama yang sangat kompak,dan satu lagi ,mereka seolah lupa ,'parkir bus' saja tidak akan bisa memenangkan pertandingan,kudu iso serangan balik..kudu iso nyetak gol...huftt,kesel dewe aku nyawang status facebook e wong,sing menjelek-jelekkan 'parkir bus' ..hlah wes pokok e Yo ngono..
.hidup 'parkir bus' ,hidup 'parkir bus' ....hidup telolett
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H