Mohon tunggu...
Sultoni
Sultoni Mohon Tunggu... Freelancer - Pengamat Politik dan Kebijakan Publik AMATIRAN yang Suka Bola dan Traveling

Penulis lepas yang memiliki ketertarikan pada isu-isu sosial politik, kebijakan publik, bola dan traveling

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru: Digugu dan Ditiru

26 November 2023   13:24 Diperbarui: 26 November 2023   13:30 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seorang guru yang sedang mengajar murid di kelas. Foto : cnbcindonesia.com

Salah satu sosok penting yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan mental dan emosional anak-anak khususnya anak-anak yang sudah masuk usia sekolah adalah guru mereka.

Bagi anak usia sekolah guru bukan hanya menjadi sumber ilmu bagi mereka, tapi lebih dari pada itu guru juga adalah sosok figur yang menjadi panutan kedua setelah orang tua mereka. 

Guru dalam hal ini sangat berperan penting bukan hanya untuk mentransfer ilmu pengetahuan yang mereka miliki kepada para anak-anak didiknya, tapi guru juga mempunyai peran yang sangat menentukan dalam upaya membentuk watak dan karakter murid-muridnya. 

Guru yang baik tentu akan berupaya semaksimal mungkin untuk tidak hanya mencerdaskan murid-muridnya dalam hal pengetahuan akademik, tapi mereka juga akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjadikan anak-anak didik mereka menjadi manusia-manusia yang beretika dan berakhlak mulia.

Atas dasar hal inilah kemudian guru sering kali diakronimkan dengan sebuah singkatan yang berasal dari bahasa jawa yakni 'digugu lan ditiru' yang artinya di dengarkan dan diikuti.

Karena guru itu berarti digugu dan ditiru maka oleh karena itulah hampir semua hal yang melekat pada seorang guru, baik itu fisik ataupun non fisik mereka termasuk juga tingkah laku dan apapun ucapan yang keluar dari mulut mereka semuanya akan ditiru dan dicontoh oleh para anak-anak didiknya.

Dititik inilah peran besar seorang guru hari ini akan sangat menentukan, menjadi seperti apakah generasi bangsa ini sepuluh atau dua puluh tahun yang akan datang. 

Dengan kata lain, maju atau tidaknya bangsa ini kedepan, berakhlak ataupun tidaknya para pemimpin-pemimpin bangsa ini nantinya semua akan sangat bergantung pada bagaimana cara para guru-guru kita hari ini mendidik murid-muridnya.

Ada sebuah pepatah yang sangat masyhur dan perlu untuk kita renungkan soal guru tentang hal ini yakni 'jika guru kencing berdiri maka murid akan kencing berlari'. 

Artinya, keburukan yang diajarkan atau dicontohkan oleh seorang guru terhadap murid-muridnya, sengaja ataupun tidak, berpotensi besar akan menjadikan murid-muridnya tersebut dua kali lipat lebih buruk dari gurunya tersebut.

Oleh karena hal itulah, maju atau tidaknya bangsa ini kedepan, beradab ataupun tidaknya bangsa ini nantinya sebenarnya semuanya terletak pada bagaimana cara para guru-guru kita hari ini mendidik murid-muridnya. Karena guru lah aktor sesungguhnya yang mendidik dan mencetak para generasi muda calon-calon pemimpin bangsa masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun