Kepulan debu-debu hitam berterbangan dijalanan
Bercampur dengan asap knalpot yang hitam pekat menyesakkan
Raungan mesin-mesin kendaraan bersahut-sahutan
Berebut mendahului hingga menyebabkan kemacetan
Lubang-lubang bertebaran disepanjang jalan
Muatan berlebih selalu dikambinghitamkan
Sehari diperbaiki dengan tambal sulam
Sepekan kemudian lubang kembali bermunculan
Puluhan nyawa telah melayang
Masyarakat resah bukan kepalang
Berita di tivi telah sering tayang
Tapi mobil-mobil batu bara masih saja tetap lalu lalang
Macet puluhan jam sudah sering terjadi
Pasien sakit lalu mati didalam ambulans sudah tak terhitung lagi
Anak-anak sekolah kesusahan mau berangkat pagi
Pekerja kantoran telat sudah tak heran lagi
Jalan khusus katanya adalah solusi
Karena jalan nasional tak boleh untuk kendaraan industri
DPR-RI sudah kasih interupsi
Tapi pak Gubernur dan para pengusaha masih mikir 1000 kali
Akibat macet 22 jam dijalan Sarolangun-Tembesi
Akhirnya pak Gubernur hentikan truk batubara beroperasi
Janjinya sih jalan yang rusak akan segera diperbaiki
Namun baru saja berselang tiga hari
Isu batubara bakal jalan lagi mencuat kembali
Wahai para pengambil kebijakan
Kami sudah terlalu lelah dan bosan
Sampai kapankah kami masyarakat Batanghari harus menderita karena kemacetan?
Pematang Gadung, 8 Maret 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H