Mohon tunggu...
Sultoni
Sultoni Mohon Tunggu... Freelancer - Pengamat Politik dan Kebijakan Publik AMATIRAN yang Suka Bola dan Traveling

Penulis lepas yang memiliki ketertarikan pada isu-isu sosial politik, kebijakan publik, bola dan traveling

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mengenal Tradisi "Rewang" di Kampungku (Part 1)

19 Oktober 2022   08:32 Diperbarui: 20 Oktober 2022   13:59 4909
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Susunan kepanitiaan acara resepsi atau hajatan dalam salah satu acara rewang di kampungku. Foto: dok. Pribadi 

"Tradisi rewang adalah salah satu bentuk budaya gotong royong warga yang masih eksis dan lestari dikampungku."

Salah satu bentuk budaya gotong royong yang masih terjaga kelestariannya hingga saat ini dikampungku adalah tradisi "Rewang".

Kata "Rewang" sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti membantu. 

Sedangkan makna "Rewang" dalam konteks budaya dikampungku yakni sebuah tradisi gotong rotong untuk membantu saudara atau tetangga yang sedang melaksanakan kegiatan hajatan atau resepsi. Baik resepsi pernikahan, khitanan maupun kelahiran.

Meskipun mayoritas masyarakat di kampungku adalah Pujakesuma alias putra Jawa kelahiran Sumatera, namun tradisi "Rewang" ini masih tetap lestari hingga saat ini.

Dalam tradisi "Rewang" ini biasanya dalam waktu dua sampai satu minggu sebelum hari H, sang empunya hajat akan datang dari rumah kerumah saudara dan tetangga untuk meminta bantuan tenaga atau "ngrewangi" dalam pelaksanaan prosesi resepsi atau hajatan tersebut.

Banyaknya saudara dan tetangga yang diajak "Rewang" oleh sohibul hajat ini biasanya bervariasi, antara 30 sampai 80 Kepala Keluarga. Tergantung sang tuan rumah.

Tradisi "Rewang" yang ada dikampungku ini biasanya berlangsung selama 4 hari 5 malam, dengan rincian kegiatan sebagai berikut:

Foto: dok. pribadi 
Foto: dok. pribadi 

1. Malam Pertama Rewang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun