Mohon tunggu...
Sultoni
Sultoni Mohon Tunggu... Freelancer - Pengamat Politik dan Kebijakan Publik AMATIRAN yang Suka Bola dan Traveling

Penulis lepas yang memiliki ketertarikan pada isu-isu sosial politik, kebijakan publik, bola dan traveling

Selanjutnya

Tutup

Politik

Playing Victim

29 September 2022   20:53 Diperbarui: 30 September 2022   22:13 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : nusabali.com


Dalam rapimnas Partai Demokrat yang dilaksanakan di Jakarta Convention Center (JCC) pada tanggal 15 September 2022 yang lalu, ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam pidatonya menyebut bahwa  ada tanda-tanda Pemilu 2024 bisa tidak jujur dan adil. Dan karena hal tersebut, SBY menyatakan siap turun gunung di Pemilu 2024 mendatang.

Sontak pernyataan SBY tersebut langsung ditanggapi oleh kader sekaligus politikus senior PDIP, Aria Bima. Aria Bima menyebut bahwa apa yang disampaikan SBY tentang adanya tanda - tanda Pemilu 2024 bisa tidak jujur dan adil hanyalah strategi playing victim menjelang pemilu 2024.

Jadi ini cuma ekspresi pencitraan beliau [SBY] seolah dizalimi, posisi playing victim beginilah yang sering dilakukan SBY," tambahnya.

Merespon pernyataan politikus senior PDIP Aria Bima, yang menyebut SBY sedang melakukan strategi playing victim, Juru Bicara sekaligus Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra balas menyindir dengan mengatakan ada kader PDIP yang menangis saat pemerintahan SBY menaikkan harga BBM.

"Yang suka playing victim itu mungkin teman-teman Aria Bima yang pakai adegan menangis seakan-akan korban dan dizalimi ketika BBM dinaikkan di era Pemerintahan Bapak SBY," kata Herzaky dalam keterangan tertulisnya kepada awak media, Selasa (20/9/2022).

Dikutip dari wikipedia.org, playing victim atau dalam Bahasa Indonesia disebut juga bermain korban, berlagak korban, atau berpura-pura teraniaya adalah sikap seseorang yang seolah-olah berlagak sebagai seorang korban untuk berbagai alasan seperti membenarkan pelecehan terhadap orang lain, memanipulasi orang lain, strategi penjiplakan, mencari perhatian, atau tidak bertanggung jawab pada amanat yang diberikan padanya.

Dalam definisi lain, victim mentality atau playing victim adalah sebuah perilaku seseorang yang merasa dirinya sebagai korban dan melakukan kesalahan yang dilakukannya kepada orang lain. Playing victim selalu punya alasan untuk menyalahkan orang lain dan menghindari tanggung jawab.

Menurut George K.Simon (1996) dalam buku In Sheep's Clothing: Understanding and Dealing with Manipulative People, pelaku playing victim terus mencoba melimpahkan kesalahannya kepada orang lain.Tujuannya tidak lain untuk mendapat belas kasihan dan simpati.

Dalam dunia Sepak Bola, kita mengenal istilah diving untuk menyebut prilaku pemain yang berpura-pura seolah korban pelanggaran yang dilakukan oleh pemain lawan. Padahal sejatinya tidaklah demikian.

Kalau dalam dunia Sepak Bola prilaku diving bisa dihukum dengan pemberian kartu oleh wasit, maka dalam dunia politik prilaku playing victim justru menjadi salah satu startegi yang kadang sengaja dibuat untuk menarik simpati dan dukungan publik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun