Mungkin kita sudah sangat familiar dengan tiga suku kata yang ada di judul tulisan saya ini. Apalagi bagi mereka penikmat Twitter. Lebih-lebih lagi bagi para follower akun twitter @Triomacan2000. Yup...tiga suku kata ini sepertinya pertama kali dipopulerkan oleh sang akun.
Saya termasuk salah satu follower dari akun kontroversial ini. Tentu saja, dengan latar belakang anonimisitasnya, para followernya memang harus tetap memberlakukan filter ketat terhadap informasi yang disampaikan "si Macan" ini, walaupun tak jarang informasi yang diberikannya akhirnya terbukti di kemudian hari.
Seperti biasa, sebelum memulai kultwitnya, sang pemilik akun pasti akan memulainya dengan tiga suku kata: Eng..ing..eng. Tiga suku kata inilah yang menjadi salah satu identitas bagi sang akun.
Jujur saja, setiap si Macan memposting tiga suku kata sakti itu, eng...ing..eng, dalam sekejap saya pun langsung berpikir, "Wah, ada info apa lagi, nih!" atau "Nah, pejabat siapa lagi nih yang bakal dikultwitkan." Begitulah yang saya rasakan. Bahkan, tak jarang saya menjadi berdebar sendiri menunggu kultwit setelah "eng ing eng" itu.
Hal ini menjadi sangat beralasan karena sifat dari akun ini yang memang antimainstream. Artinya, si akun akan menyodorkan informasi yang rata-rata memang tidak pernah kita duga sebelumnya, walaupun tidak sepenuhnya benar. Setiap "eng ing eng" dilontarkan ke dunia maya, itu berarti "si Macan" sudah bersiap dengan info-info yang terkadang membelalakkan mata.
"Eng ing eng" kemudian perlahan menjadi salah satu fenomena di dunia twitter. Banyak para pengguna Twitter sekarang yang suka memasukkan 3 suku kata ini menjadi salah satu materi jika ingin mengomentari sesuatu ata hanya sekedar lucu-lucuan saja.
Eng ing eng.
Salam.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI