Dulu kita sepasang kumbang
Bersama kita senantiasa terbang
Membelah angkasa menyaput mega
Kepakkan sayap kecil kita, melanglang buana.
Seringkali kau nyanyikan sebait lagu
Tentang indahnya bunga-bunga perdu
Dan nanti kau akan ajak aku
Menuju kesana, bersama, memburu madu.
Dan kini, kau telah temukan wanginya sekuncup bunga
Kelopaknya nan indah merah merona
Lalu sejak saat itu, kau tak pernah membawaku
Terbang bersama mengarungi waktu.
Pernah pada suatu ketika
Saat terbangmu rendah menjejak dunia
Kutebarkan tanya wahai kenapa
Dirimu seolah meninggalkanku sendiri dalam merana.
Jawabmu :"Kita ini kumbang pencecap bunga
Sejatinya yang diisap sari putik bunga
Sepanjang masa kodrat kita adalah itu sahaja
Pun kamu, pun aku, pun kumbang semua..."
Kalau memang demikian adanya
Lalu kenapa ?
Pernah suatu ketika, kau tancapkan sengatmu
Hingga menghujam rasa, membekas di jiwa.
BALI , SEPTEMBER 2012
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H