[caption id="attachment_118045" align="alignleft" width="299" caption="Biar tidak terlalu tegang saja"][/caption] Saat itu sedang ngobrol-ngobrol dengan topik yang sederhana saja dengan rekan Yudi Firdaus. Walaupun lebih bersifat ngalor-ngidul, namun cukup membuat ekspresi wajah kami terkadang menegang seolah berpikir keras.
***
Mungkin memang masuk akal juga, apalagi bahan obrolan itu sesekali nyerempet soal politik, bisnis, kemungkinan-kemungkinan yang bakal terjadi dan berbagai topik. Sambil ngobrol, berkali-kali saya memuji diri. Oh, ternyata diriku bisa diajak bicara apa saja kalau sedang dalam keadaan santai. Itu juga tak lama sebenarnya, karena beberapa waktu kemudian lagi wajah kami kembali menegang. Ya, namanya ngobrol ngalor-ngidul seperti itu memang bisa saja, setelah bicara konflik Irak yang belum jelas. Kondisi politik dalam negeri yang seperti dagelan yang dimainkan hantu. Beralih ke: "kenapa banyak lajang seringkali terlihat kurus dibanding dengan yang sudah menikah?" Heranku. "Iya, dulu sebelum nikah aku juga kurus lebih dari Pak Camat." Sebentar, Camat yang dimaksud adalah diri saya sendiri sebagai panggilan canda saja. "Dan itu benar-benar mengherankan saya, Pak Bupati. Apakah soal gen, hormon dan semisalnya itu..." Saya coba mengkaji dengan wajah dibikin serius, walaupun pura-pura (Pak Bupati sebagai panggilan saya untuknya)."Sehingga Pak Bupati bisa lebih berisi setelah nikah?" "Mungkin karena susunya tepat!" Spontan saja mendengar itu saya dengannya tertawa terbahak-bahak. "Terus, jika ada sebagian yang sudah berkeluarga tapi masih juga terlihat kurus?" "Itu nyaris bisa dipastikan susunya kadaluwarsa." "Jadi perlu susu tambahan?" Tanyaku dengan wajah serius lagi. "Iya itu mustilah. Masak sudah tahu kadaluwarsa masih maksa juga. Ntar diare, mati."
***
Kecerdasan, dari banyak penelitian disebutkan bahwa itu bisa dipupuk dengan mengizinkan diri sendiri untuk sesekali bercanda untuk tidak tua sebelum waktunya. (Hanya cerita ringan untuk melepas penat). Sumber Gambar: Di Sini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H