[caption id="attachment_77555" align="alignleft" width="300" caption="Miyabi bersama Zaki Zimmah dalam satu film terbaru produksi Maxima saat sedang syuting di Bogor (Gbr: Vivanews)"][/caption] Bi, boleh aku panggil saja kau begitu? Oke, selamat datang ke negeri ini, Indonesia. Negara terbesar yang menyukai film porno. Tempat sebuah bangsa yang kerap secara diam-diam mencari-cari foto dan vidiomu. Selamat datang, Bi. Kau memang sangat cantik dengan kulit berwarna putih yang membuat kepalaku malah tidak bisa benar-benar putih ketika melihat wajahmu di internet. Padahal Tuhan menciptakan rambutku saja dulu yang berwarna hitam, tetapi melihat bening kulitmu benar-benar membuat otakku sewarna dengan rambut. Apakah kemudian aku ingin memaki dirimu di sini? Memaki dengan tuduhan bahwa keberadaan dirimu di dunia ini yang membuat otakku menjadi sama hitam dengan rambut di kepalaku? Tidak, aku tidak akan melakukan itu. Bukan karena alasan apa-apa, Bi. Tapi karena kukira bahwa yang menjadi penyebab otakku ikut berwarna hitam seperti itu justru bukan karenamu. Kesalahanku sendiri yang awalnya sekadar bisa melihat mukamu seperti apa, tetapi kemudian malah menatap sampai lama begitu. Malam ini, aku beroleh kabar, kau sedang berada di Bogor. Sebuah tempat yang tidak terlalu jauh dari tempat sekarang aku berada di Jakarta. Sekitar 2Â kali naik angkot, mungkin aku sudah berada di tempatmu sekarang sedang syuting film hanya dengan ongkos sekitar 5 ribu saja. Nah, di sini, Bi. Di sini yang aku ingin sorot. Yang aku ingin maki. Tetapi tetap bukan dirimu. Bangsaku saja yang ingin kubentak-bentak dan kumaki-maki. Memaki dengan segala yang bisa kumaki, termasuk menyebut nama binatang yang diujung namanya juga berbunyi "bi". Agar mereka benar-benar bisa tahu diri. Bayangkan, kau cuma dengan melenguh-lenguh saja bisa mendapat uang jutaan hanya dalam beberapa menit. Sedang rakyat di negeri yang sedang kau sambangi sekarang, untuk mendapat beberapa rupiah saja terkadang harus berkelahi terlebih dahulu sampai gigi rontok. Sebagian lainnya malah ada yang harus mati dibakar karena ketahuan mencopet. Padahal orang tersebut mencopet karena ia memang tidak lagi bisa berpikir bagaimana ia bisa mencari sekadar beberapa rupiah untuk memenuhi harapan sekian cacing dalam perutnya. [caption id="attachment_77559" align="alignright" width="300" caption="Salah satu adegan yang diperankan Miyabi dalam film Indonesia yang sedang dalam masa garapan itu (Gbr: Vivanews)"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H