Mohon tunggu...
Zulfikar Akbar
Zulfikar Akbar Mohon Tunggu... Jurnalis - Praktisi Media

Kompasianer of the Year 2017 | Wings Journalist Award 2018 | Instagram/Twitter: @zoelfick

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mantera Matahari

21 Januari 2010   18:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:20 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

[caption id="attachment_58430" align="alignleft" width="300" caption="Ada janji dalam cinta, ada hati dalam cinta (Gbr: Google)"][/caption] dia takkan bicara terlalu panjang takkan menghabiskan kalimat serupa serakah sebuah ensiklopedi selain diam dan hanya bisikkan mantera keyakinan sekedar menikam bimbang karena dia tahu cinta tidak perlu orasi satu sayap yang dimiliki takkan patah takkan lelah untuk berlabuh pada pembuktian janji selain kegigihan yang ia patri pada kepak gagah dengan tulang keyakinan atas setiap sabda hati tidak ada jenuh dan takkan pernah rapuh takkan luruh rambut-rambut sayap sang lelaki yang menjadi matahari dengan mata hati yang tidak akan pernah luruh karena janji sudah tertulis sebagai prasasti abadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun