[caption id="attachment_85375" align="alignleft" width="130" caption="Dalam keterbatasanpun, selalu ada yang bisa diberi (Gbr: Google)"][/caption] Entah karena pengaruh media, akhir-akhir ini cenderung banyak orangtua yang merasa harus lebih awas terhadap anak-anaknya. Atau karena memang itu itu merupakan sebuah pilihan yang ideal sebagai proteksi agar anak-anak yang menanjak remaja tidak menjadi korban dari media itu. Lepas dari kondisi itu. Saya teringat dengan kalimat yang pernah ditulis oleh Kahlil Gibran, orang yang berjiwa dewasa akan melihat bunga, tetapi mereka yang belum dewasa akan melihat duri. Nah, dari sini, saya kira tidak salah kalau kita mencoba melihat Facebook sebagai sebuah media yang juga bisa dimanfaatkan untuk kebaikan. Contoh sederhana, untuk berbagi inspirasi. Walaupun tidak sedikit juga menggunakan media tersebut untuk bisnis, sekedar mencari teman atau bahkan kejahatan. Sebagai pengguna media yang sering disingkat FB itu, saya pribadi lebih suka menjadikannya sebagai media untuk bercermin. Untuk menabur kalimat-kalimat ringkas penggugah, atau bahkan untuk mengeksplorasi apa yang saya rasakan, untuk kemudian dituangkan dalam puisi-puisi pendek. Tak jarang juga saya mengutip kalimat-kalimat bijak yang teringat dari buku yang pernah saya baca, ataupun hasil perenungan sendiri. Beberapa Status - Takkan ada yang dapat menghentikan orang yang bermental positif untuk mencapai tujuannya. Sebaliknya, takkan ada sesuatupun di dunia ini yang dapat membantu orang yang bermental negatif (Dikutip dari: W.W Ziege) - Cinta tidak pernah menyebut dirinya sebagai satu-satunya yang hadirkan keajaiban. Tetapi, perjalanan sejarah menunjukkan, cinta selalu bisa hadirkan keajaiban - Satu-satunya hal paling berpengaruh, yang akan membedakan Anda yang sekarang dengan Anda 5 tahun mendatang adalah: 1. Buku-buku yang anda baca, 2. Dengan siapa anda bergaul, 3. Dengan siapa anda lewati waktu tersebu (Charles Jonest) Umumnya, status FB yang gandrung saya tulis tidak jauh-jauh dari itu. Sesekali saja saya tuliskan apa yang saya lakukan--biasanya kalau lagi dalam perjalanan, sekedar untuk memberitahukan pada teman dekat dan keluarga. Maklum, bukan selebriti--. Apa yang ingin saya sampaikan--selain ngalor-ngidul--, adalah mengajak tanpa bermaksud menggurui, menjadikan media tersebut untuk kebaikan, membagi energi. Bukan tidak mungkin, dari status motivasi yang kita tulis. Satu hari kelak, seseorang yang telah sukses mendatangi anda sambil menyalami:"saya terinspirasi oleh status yang anda tulis di Facebook." Semoga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H