Mohon tunggu...
Zulfikar Akbar
Zulfikar Akbar Mohon Tunggu... Jurnalis - Praktisi Media

Kompasianer of the Year 2017 | Wings Journalist Award 2018 | Instagram/Twitter: @zoelfick

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Airsoft Gun, Pemicu Kematian Tragis Pulomas?

10 Januari 2017   01:00 Diperbarui: 10 Januari 2017   01:13 1366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perampokan Pulomas masih menjadi tragedi memilukan bagi banyak kalangan. Meski disinyalir pembunuhan itu terjadi di luar kesengajaan, disekap hanya untuk membuat aksi pelaku perampokan lebih leluasa, namun tetap saja berujung maut hingga merenggut nyawa seorang ayah hingga anak yang tak berdosa. Tulisan ini sebelumnya pernah saya turunkan di situs pribadi, Tularin, namun saya putuskan untuk menayangkan lagi di Kompasiana dengan harapan agar dapat menumbuhkan awareness bagi kita, sekaligus agar ada efek dalam kebijakan pemerintah terkait dengan peredaran airsoft gun yang terindikasi rentan digunakan untuk kriminal. Berikut ulasan terkait topik itu:

Jika bukan dengan menyentuhnya langsung, senjata mainan airsoft gun memang berpotensi mengecoh siapa saja dan dapat mengiranya sebagai senjata betulan. Itulah yang belakangan lagi-lagi menjadi alat yang membantu aksi para perampok di Pulomas yang menghebohkan, yang terjadi pada Senin 26 Desember 2016 lalu.

Menguatnya dugaan bahwa para pelaku itu hanya mengandalkan airsoft gun itu sendiri baru terendus sejak Ius Pane yang disebut-sebut sebagai pemegang pistol dalam aksi perampokan itu, sukses diringkus aparat kepolisian di Sumatra Utara, hari Minggu 1 Januari 2017.

Dalam penangkapan itu diketahui, Ius Pane hanya bersenjatakan airsoft gun tersebut. Mengingat perkembangan kasus itu sejauh ini, terutama dari prarekonstruksi, memang tak terlihat ada bukti menguatkan bahwa mereka menggunakan senjata asli, membuat dugaan bahwa mereka memang hanya mengandalkan senjata mainan bisa jadi bukan isapan jempol belaka.

Setidaknya jika mengulik dari berita yang dirilis Beritagar tentang prarekonstruksi yang dilakukan aparat kepolisian Metro Jaya, terlihat Ius Pane betul-betul hanya menodongkan senjata mainan ke arah Tasro, salah satu sopir sekaligus korban aksi tersebut.

Tentu saja miris sekali jika kemudian betul-betul terbukti kuat bahwa saat mereka menyatroni rumah "Ketua RT Terkaya se-Jakarta Timur", Ir. Dodi Triono, hanya berbekal sebuah pistol mainan.

Sebab dampak ditimbulkan begitu besar, melenyapkan hingga enam nyawa. Bukan lewat pistol itu sendiri secara langsung memang. Tapi ketakutan para korban yang mengira itu adalah pistol betulan, memicu kepanikan, dan ketidakmampuan memikirkan langkah menghadapi mereka.

Bayangkan jika para korban, beberapa dari mereka adalah pria dewasa, mengetahui bahwa itu bukan pistol sesungguhnya, senjata lain yang hanya berupa golok mungkin takkan terlalu mereka takutkan. Mereka masih mungkin mencari cara untuk menangkal mereka.

Airsoft Gun yang berbentuk persis Beretta asli (Sumber: Defensivecarry.com
Airsoft Gun yang berbentuk persis Beretta asli (Sumber: Defensivecarry.com
Tapi lagi-lagi, sepucuk airsoft gun yang memang terlihat persis pistol asli telah membawa efek sangat serius.Bukan dari pelurunya, tentu saja, karena senjata mainan itu hanya mengandalkan peluru dari plastik tipe padat dan biasanya bulat.

Dari sisi bobot pun biasanya hanya berkisar 0,12 gram hingga 0,30 gram. Artinya kalaupun mengenai tubuh pun takkan mematikan, kecuali sekadar sakit atau perih--jika pernah menjadi korban ketapel, rasanya bersaing.

Dampak kematian seperti terjadi di Pulomas lagi-lagi hanya karena efek psikologis karena terlanjur mengira itu senjata betulan. Pun, karena syarat untuk bisa mendapatkan senjata itu pun terbilang sangat mudah dengan harga pun terbilang sangat terjangkau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun