Mohon tunggu...
Zulfikar Akbar
Zulfikar Akbar Mohon Tunggu... Jurnalis - Praktisi Media

Kompasianer of the Year 2017 | Wings Journalist Award 2018 | Instagram/Twitter: @zoelfick

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kasus Ravio dan Misteri Kedubes Belanda

26 April 2020   07:39 Diperbarui: 26 April 2020   07:49 1934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjelang akhir pekan ini, kabar penangkapan salah satu aktivis bernama Ravio Patra meramaikan pemberitaan. Berbagai rumor bermunculan, dan selentingan pun berkembang tak terkecuali di media sosial. Ada hal yang menuai tanda tanya, tak lain ada terseretnya nama salah satu diplomat di Kedutaan Besar Kerajaan Belanda. 

Sepanjang pagi ini, saya sendiri berusaha menggali-gali ada kepentingan apakah Belanda di tengah pusaran kasus yang sedang menjadi perhatian publik di Tanah Air. 

Terutama di twitter, salah satu selentingan beredar adalah adanya peranan pekerjaan sang diplomat yang merangkap sebagai intelijen, yang masih menjadi misteri. 

Ada yang mempertanyakan apakah kepentingan Belanda di balik kehebohan ini, dan juga ada kaitan apakah antara sang diplomat dengan sang aktivis yang belakangan meramaikan pemberitaan itu? 

Menyimak penuturan juru bicara Kedubes Belanda Brechtje Klandermans di beberapa media, terlihat membantah keras adanya hubungan spesial antara pihak mereka dengan sang aktivis.

Klandermans mengakui bingung kenapa nama mereka terseret-seret atas kasus tersebut, apalagi dikaitkan dengan masalah internal Indonesia. Sebab selama ini, menurutnya, pihaknya sangat berhati-hati untuk persoalan dalam negeri Indonesia. Bisa diterjemahkan, bahwa mereka ingin tetap menghormati Indonesia, hingga membatasi mana saja yang boleh dan tidak boleh mereka campuri.

Namun di lapangan, terbukti adanya kedekatan antara salah satu diplomat itu dengan sang aktivis. Bahkan ada rumor yang menyebut bahwa diplomat ini berusaha menjadi "juru selamat" bagi aktivis tersebut. 

Tak pelak, isu-isu ini meramaikan media sosial, terutama twitter. Kubu-kubuan pun terjadi, antara pengguna twitter umum dengan kalangan aktivis yang terlihat kompak memberikan dukungan kepada Ravio. Bahkan tak sedikit yang bahkan menunjukkan pembelaan keras terhadap Kedutaan Belanda, terkhusus terhadap diplomat berinisial RS.

Dari kabar yang beredar, saat Ravio ditangkap di Menteng, Jakarta Pusat, aktivis ini terlihat hendak masuk ke mobil yang bernomor polisi khusus untuk kalangan diplomat, CD. 

Menurut Klandermans sendiri, jubir Kedubes Belanda, saat itu Ravio dikepung sekelompok orang yang menurutnya adalah aparat tak berseragam yang ingin menahan aktivis itu. 

Sampai akhirnya terjadi sedikit keributan, hingga Ravio sendiri melompat ke dalam mobil diplomat mereka ini. Namun menurutnya, saat itu juga seorang polisi tidak berseragam ikut masuk ke dalam mobil. Sementara sang diplomat yang membawa mobil itu justru sedang tidak berada di dalam mobil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun