Mohon tunggu...
Zulfikar Akbar
Zulfikar Akbar Mohon Tunggu... Jurnalis - Praktisi Media

Kompasianer of the Year 2017 | Wings Journalist Award 2018 | Instagram/Twitter: @zoelfick

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mencari Ketenangan di Tengah Ketegangan

14 April 2020   19:20 Diperbarui: 14 April 2020   19:18 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa hari lalu, saya tumpahkan kegelisahan di beranda facebook. Isinya tentang cerita wabah corona yang menimpa dua tetangga. Sebelumnya hanya berjarak 300 meter, dan terkini hanya berjarak 100 meter.

Tertekan. Inilah yang sangat terasakan. Bagaimana tidak, hanya dalam hitungan bulan, virus yang awalnya hanya ada di Wuhan, Tiongkok, kini justru sudah di depan rumah. Bisa dibilang begitulah. 

Setiap kali menatap wajah si kecil yang baru menjelang lima tahun, yang terbetik di pikiran adalah harapan supaya jangan pernah virus itu mengarah ke rumah. Sebab sulit membayangkan jika virus itu menimpa bocah yang belum terlalu tahu bagaimana wajah dunia di sekelilingnya.

Parno, kata orang. Ya, saya juga mengalami keparnoan ini. Terlebih setelah melihat sebuah video yang sempat beredar di media sosial tentang bocah yang terisolasi sendiri di sebuah kotak kaca, dengan sorot mata tidak mengerti kenapa dia harus berada di sana. 

Stres, tentu saja. 

Alhasil, pikiran semakin dihantui ketakutan tidak menentu, dan terkadang was-was setiap kali ada yang bertandang ke rumah, entah dari RT yang biasa memungut iuran sampah atau tetangga yang ingin sejenak singgah.

Saya pribadi pernah hidup di daerah yang mengalami perang, hingga tamparan gempa dan tsunami yang bikin daerah itu centang perenang. Itu pernah terasa sangat mengerikan, karena kepastian berumur panjang sama sekali tidak ada jaminan. Namun kondisi terkini di tengah pandemi corona agaknya tidak kalah mengerikan.

Bahkan terkadang terpikir bahwa kondisi saat ini jauh lebih menegangkan, karena virus itu sulit diketahui akan masuk ke dalam rumah lewat mana saja. Dari keresek belanjaan sampai dengan paket pesanan istri kerap jadi pemicu ketegangan. 

"Jangan-jangan keresek ini ada virusnya!"

"Jangan-jangan paket itu sempat dipegang orang yang terjangkit corona!"

Kondisi istri hamil hingga ia membutuhkan laundry pun terpaksa saya minta hentikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun