Ia menjadi perhatian jagat twitter, ketika hasil karyanya berupa lukisan Presiden Joko Widodo dengan garis-garis dan aura yang sangat kuat dilemparkannya ke linimasa. Lantas, saya mengontaknya, bertanya banyak hal seputar lukisan tersebut. Saya tayangkan juga di portal milik saya, tularin.com, selain juga untuk Kompasiana. Demi sebuah harapan sederhana, agar seniman ini dapat juga bersua kepala negaranya.
Sebuah lukisan berlatar hitam dan putih menjadi perbincangan di media sosial. Lukisan tersebut bergambar Presiden Joko Widodo dengan ekspresi serius, lengkap dengan tatapan tajam. Lukisan itulah yang ingin diberikan oleh Cefi Purnama, seniman di balik lukisan dengan guratan kuat tersebut.
Cefi berterus terang, bahwa lukisannya tersebut dibuat olehnya hanya di sela-sela pekerjaan utamanya sebagai seorang buruh pabrik. Alhasil, butuh waktu hingga tiga pekan hingga lukisan ini selesai.
Awalnya, menurut pengakuan pria beranak tiga dan berdomisili di Sepatan, Tangerang tersebut, lukisan ini memang dibuat untuk ia koleksi sendiri. Namun setelah dipikir-pikir, ia ingin juga dapat menghadiahkan lukisan tersebut kepada Presiden Jokowi sendiri.
Sebab, bagi dia, adalah sebuah kebanggaan besar dirinya sebagai seorang buruh pabrik jika hasil karyanya bisa berada di tangan pemimpin yang ia kagumi.
"Ya, saya sangat mengagumi beliau. Saya suka dengan kepribadian beliau yang sederhana dan merakyat," kata dia, sekaligus menegaskan alasan kenapa dirinya mengidolakan sosok yang kini akan memimpin Indonesia untuk kali kedua.
Menurut dia, kepribadian itulah yang membuatnya kagum sekaligus merasakan ada keteladanan yang bisa ia ambil sebagai rakyat biasa. Maka itu, tiga pekan ia habiskan untuk melukis wajah close up Jokowi, ia tidak merasakan beban. Sebab, gurat demi gurat lukisan itu ia alirkan di atas kertas brief card berukuran 60x80 cm ini dengan segenap perasaannya, karena dorongan kekaguman kuat terhadap Jokowi.
"Awalnya, menurut pengakuan pria beranak tiga dan berdomisili di Sepatan, Tangerang tersebut, lukisan ini memang dibuat untuk ia koleksi sendiri. Namun setelah dipikir-pikir, ia ingin juga dapat menghadiahkan lukisan tersebut kepada Presiden Jokowi sendiri."
Cefi menuangkan imajinasinya dan keahliannya hanya dengan menggunakan pensil arang dan juga bubuk oyan yang biasa digunakan sebagai pewarna pernis.
"Jadi, begitu pulang dari kerjaan--di pabrik--saya manfaatkan untuk melukis beliau," katanya. Meskipun kesehariannya dilelahkan dengan pekerjaan di pabrik, namun kelelahan itu tidak lantas membuatnya juga lelah untuk melukis dan melukis hingga lukisan itu pun finis menjelang akhir tahun lalu.