Mohon tunggu...
Zulfikar Akbar
Zulfikar Akbar Mohon Tunggu... Jurnalis - Praktisi Media

Kompasianer of the Year 2017 | Wings Journalist Award 2018 | Instagram/Twitter: @zoelfick

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Sosok Pepih: Otak di Balik Kelahiran Kompasiana

27 Desember 2016   20:22 Diperbarui: 31 Desember 2016   09:38 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sontak, sahutan dan antusiasme penulis Kompasiana pun kian melejit tinggi di media tersebut.

Bukan hal mengagetkan jika saat ini, telah ada dua juta artikel terdapat di blog tersebut, dengan rata-rata pengunjung per bulan minimal 18 juta pengunjung. Media itu juga menjadi bagian dari 10 besar situs berita di Indonesia dan lima besar situs buatan dalam negeri.

Gbr: FB Pepih Nugraha
Gbr: FB Pepih Nugraha
Menarik. Perkembangan Kompasiana yang melesat bak meteor tak membuat Pepih ongkang-ongkang kaki. Belakangan dia muncul dengan berbagai idenya, dan merambah dengan mendirikan PepNews, yang memang kental dengan nama panggilannya sendiri.

Walaupun untuk ide-idenya itu, dia harus keluar dari comfort zone alias zona nyaman di korporasi sekelas Kompas Gramedia, yang selama ini telah memberikan imbalan besar kepadanya.

Per November, saat para teman-temannya tak banyak yang tahu mimpi-mimpi besarnya dan apa yang menjadi rencananya, mengajak saya dan seorang rekan berlatar belakang IT, Riki Kurniadi, ngobrol-ngobrol di salah satu resto di Gandaria City. Di sanalah dia mengabarkan kepada saya dan Riki, "Saya memutuskan keluar dari Kompas!" ucapnya dengan sorot mata khasnya, tajam.

Dan, per Desember dia mengumumkan pengunduran diri dari raksasa media itu, yang disahuti para fan-nya dengan penuh tanda tanya.

Inovasi anyarnya, PepNews belum sebesar Kompasiana. Dia pun memercayakan situs itu kepada beberapa penulis yang diambil dari beberapa daerah dari Sumatra  hingga belahan timur Indonesia. Tidak mengandalkan kekuatan modal, kecuali menanamkan kekuatan keyakinan kepada rekan-rekannya yang dirangkul mengasuh media tersebut.

Selain itu, dia turut menggawangi Selasar.com, dan menjadi COO sekaligus Co-founder media tersebut. Tapi itu menjadi bukti, bagi dia, pencapaian dan prestasi besar bukan alasan untuk berhenti berkreasi.

Di hampir setiap kesempatan saya bersua dengan pria yang acap saya sapa Kang Pep itu, dia acap mengatakan, "Saya tak pernah membiarkan pikiran saya untuk tidur!", dan kenyamanan di perusahaan sekelas Kompas telah ditinggalkan olehnya. Ya, mungkin karena dia tak ingin kenyamanan itu melelapkan dirinya.*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun