Tapi begitu, terlepas kekonyolan yang ditampilkan pengacara ini, itu merupakan panggung kecil dari pengguna jejaring sosial. Juga, gambaran telanjang bahwa jejaring sosial pun berpotensi membuat penggunanya terjebak untuk beronani. Artinya ia seperti ingin untuk memuaskan dirinya sendiri, dan iapun puas. Entah karena puji-pujian, karena sanjungan, dan terlebih jumlah follower yang acap membuat pengguna Twitter merasa "lebih".
Kembali ke pertanyaan saya lagi ke awal tulisan. Jika mencoba mencari sisi positif dari cuit-cuit Farhat yang sebelumnya juga menyerang Ahmad Dhani, Dedy Corbuzier, dan beberapa lainnya, saya mendapatkannya: setidaknya tidak mengulang kepolosan a la sang pengacara. (FOLLOW: @ZOELFICK)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H