Mohon tunggu...
Zulfikar Akbar
Zulfikar Akbar Mohon Tunggu... Jurnalis - Praktisi Media

Kompasianer of the Year 2017 | Wings Journalist Award 2018 | Instagram/Twitter: @zoelfick

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Membaca Trend Sosial Media di Daerah

18 April 2012   06:29 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:29 684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1334730533533820662

[caption id="attachment_182656" align="aligncenter" width="470" caption="Gbr: Aya Sofia"][/caption] Tahun 2010, rata-rata penetrasi penggunaan Internet di kota urban Indonesia masih 30-35 persen, di tahun 2011  ditemukan oleh MarkPlus Insight bahwa angkanya sudah di kisaran 40-45 persen. Kemudian, jumlah pengguna Internet di Indonesia pada tahun 2011 ini sudah mencapai 55 juta orang, meningkat dari tahun sebelumnya di angka 42 juta (sumber: Kompas.com).  Sedang pengguna Facebook, di Indonesia mencapai angka 43,06 juta (Sumber: Socialbaker). Nah, bagaimana dengan fenomena pertumbuhan tersebut dikaitkan dengan trend berinternet di daerah?

Di Aceh, dari pengamatan saya terhadap pertumbuhan internet di sana, mirip dengan daerah lainnya di Indonesia, Facebook masih menjadi media paling diminati. Mungkin karena memang penggunaannya yang simpel, di samping memang ia tidak menuntut keharusan inisiatif kreasi sedemikian rupa dibanding dengan blog dan semisalnya.

Kemudian, saya mencoba menelusuri penggunaan internet di beberapa kawasan lain semisal Papua, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan beberapa di Kalimantan, juga tidak jauh beda----proses penelusuran dengan pergunakan search engine Google, dengan beberapa kata kunci yang identik dengan daerah tersebut. Hasil yang saya dapati adalah, pertumbuhan internet di sana, tergolong cukup baik, meski dengan angka yang tidak sesignifikan di pulau Jawa. Artinya, jika di Jawa pertumbuhan internet mencapai 5 juta pengguna per propinsi, beda halnya dengan daerah yang disebutkan.

Persoalan tersebut, boleh jadi karena pertumbuhan penduduk pun, di daerah masih jauh lebih rendah daripada di Pulau Jawa. Pun, persoalan akses untuk internet, dengan jumlah operator penyedia layanan yang terbatas.

Namun demikian, meski terdapat berbagai fakta yang bisa membenarkan rendahnya pertumbuhan internet di daerah, akan tetapi ada juga beberapa hal lain yang tidak bisa luput diperhatikan; taruh saja di kabupaten-kabupaten yang ada di masing-masing daerah. Mencontohkan dengan Aceh, terdapat dua kutub yang berbeda; pantai barat- selatan, tengah dan timur.

Di Aceh Barat-Selatan, meliputi; Aceh Barat, Aceh Jaya, Nagan Raya, Aceh Selatan, Aceh Barat Daya, Subulussalam, Aceh Singkil pertumbuhan internet tergolong baik hanya saja masih monoton pada penggunaan jejaring sosial semisal Facebook. Sedang perkembangan media sosial seperti blog, saya mendapati jumlah blog kurang dari 50 blog dari 7 kabupaten/kota tersebut. Sedang di sana terdapat jumlah perguruan tinggi dengan jumlah berkisar 12 perguruan tinggi swasta dengan jumlah mahasiswa sekitar 5000 mahasiswa. Kenapa saya hubungkan dengan perguruan tinggi, karena secara peluang kedekatan dengan internet, kalangan kampus lebih terbuka terhadap dunia media tersebut.

Sedangkan kalau melihat postingan dari masing-masing blog, terdapati content postingan berkisar 10-30 postingan per masing-masing blog. Ini menjadi indikasi bahwa pemahaman masyarakat terpelajar pun masih rendah terhadap fungsi dan manfaat dari internet. Produktifitas dari penggunaan internet juga tergolong rendah.

Fenomena yang mirip juga terlihat dari kawasan Aceh di seputar bagian tengah; Gayo Lues, Bener Meriah, Takengon, Tamiang, dan Kutacane. Sedikit lebih baik, ketika melihat pertumbuhan yang terjadi di bagian Timur yang meliputi Banda Aceh, Pidie, Bireuen, Langsa yang berdasar salah satu pegiat komunitas blog di Aceh: Aulia, ia menyebut pertumbuhan di sana berada di atas jumlah 300 blog yang muncul.

Dari sana, saya mendapat kesimpulan bahwa pertumbuhan internet di Aceh tidak berimbang. Bukan tidak mungkin pula di daerah-daerah yang disebutkan sebelumnya juga mengalami perihal serupa. Artinya, butuh semacam upaya untuk sosialisasi bagaimana pemanfaatan internet yang baik dan produktif ke daerah-daerah tersebut.

Saya sendiri, sejauh ini sedang mencoba untuk merangkul berbagai pihak yang ada di Jakarta dan kalangan kampus di daerah untuk bisa melakukan semacam campaign penggunaan internet yang produktif dan bermanfaat. Agar tercipta satu culture berinternet yang tidak melulu berkisar pada tujuan just for fun saja. Karena, sejatinya, terdapat banyak hal yang bisa dilakukan di tengah perkembangan internet sedemikian rupa. Maka terpikir oleh saya untuk bisa mengadakan kegiatan semacam roadshow campaign sosial media ke daerah-daerah dimaksud. Anda tertarik mendukung? (Follow: @zoelfick).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun