Mohon tunggu...
Zulfikar Akbar
Zulfikar Akbar Mohon Tunggu... Jurnalis - Praktisi Media

Kompasianer of the Year 2017 | Wings Journalist Award 2018 | Instagram/Twitter: @zoelfick

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dangerous Minds: Inspirasi tentang Perempuan Pendidik

3 April 2012   07:45 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:06 815
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1333438804426018367

Sedang ketika menjamu siswanya di restoran tersebut, hanya bisa ia menemui Raul, salah seorang juara yang datang dengan pakaian berupa jaket seharga 200 USD yang ternyata ia dapat dengan cara berhutang dari seorang pencuri. Dari sana, Raul menyampaikan pada Louanne bahwa setelah pertemuan tersebut ia minta izin untuk bisa mencari uang agar bisa membayar jaket yang dikenakannya malam itu.

"Saya harus membayar jaket ini dalam pekan ini, jika tidak saya bsia dibunuh oleh penjual tersebut," terang Raul dalam salah satu scene di restoran dimaksud.

Lantas apa yang dikatakan oleh Louanne?

"Baik, jaket ini biar saya yang bayar. Tetapi...kamu harus bayar ke saya hanya dengan kelulusanmu. Jika kamu lulus dari sekolah ini nantinya, hutang kamu ke saya dengan sendirinya lunas."

Tak hanya di sana, ada juga banyak kalimat-kalimat menarik yang dikeluarkan guru yang disebut-sebut sebagai mantan US Marine tersebut. Misal saja saat murid-muridnya mendebat, buat apa harus pelajari bahasa?

Guru tersebut memberi jawaban,"Bahasa adalah alat yang membantu kita berpikir. Semakin kita menguasai bahasa maka akan membuat kita semakin mampu untuk berpikir!"

Terdapat banyak sisi lain yang dikemas dalam film bergenre drama pendidikan tersebut. Tak ketinggalan pola pengemasan humor yang harus diakui cukup mampu membuat saya tergelak saat menyaksikan tingkah polah anak-anak sekolah yang badung. Selain itu, tentunya, kemampuan perempuan yang diwakili Pfeiffer sebagai guru, saya kira cukup bisa memberi inspirasi bagi pendidik yang notabene tidak hanya guru tetapi juga orang tua dalam menghadapi anak secara empatik.

Meskipun film ini merupakan film keluaran 1995, namun peran Michelle Pfeiffer yang juga pernah membintangi Batman Returns membuat semua lakon film tersebut menjadi kian memikat. Terlebih lagi, tentunya pesan positif dan sarat makna akan ditemui di hampir setiap scene film ini. Mari memburu film-film lama! (FOLLOW: @zoelfick)

Also Published in: PROTAGONI.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun