Mohon tunggu...
Zulfikar Akbar
Zulfikar Akbar Mohon Tunggu... Jurnalis - Praktisi Media

Kompasianer of the Year 2017 | Wings Journalist Award 2018 | Instagram/Twitter: @zoelfick

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Filosofi Pagi

3 April 2011   23:18 Diperbarui: 4 April 2017   16:43 794
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Menarik mencermati pagi. Ia datang dengan embun. Ditemani kicau burung. Dan, matahari pun tidak seketika terus berada di atas kepala manusia.

Membaca alam. Terdapat sindiran alam yang dilontarkan tanpa pergunakan kata-kata, untuk saya--mungkin juga untuk Anda. Sindiran untuk membasahi rumput-rumput jiwa agar tidak muda kering dan terbakar, lenyap disapu angin.

Pun gerak matahari yang beranjak tanpa melesat begitu saja. Terketemukan ketenangan di sana. Tenang, tidak berarti tidak akan tiba ke mana-mana.

Pagi bercerita dengan bahasanya sendiri. Pagi menulis pelajaran dengan aksaranya sendiri. Saya kira, karunia Tuhan terbesar hari ini; bisa mendengar cerita itu. Mampu membaca aksara itu.

Maaf ini bukan nasehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun