Menarik mencermati pagi. Ia datang dengan embun. Ditemani kicau burung. Dan, matahari pun tidak seketika terus berada di atas kepala manusia.
Membaca alam. Terdapat sindiran alam yang dilontarkan tanpa pergunakan kata-kata, untuk saya--mungkin juga untuk Anda. Sindiran untuk membasahi rumput-rumput jiwa agar tidak muda kering dan terbakar, lenyap disapu angin.
Pun gerak matahari yang beranjak tanpa melesat begitu saja. Terketemukan ketenangan di sana. Tenang, tidak berarti tidak akan tiba ke mana-mana.
Pagi bercerita dengan bahasanya sendiri. Pagi menulis pelajaran dengan aksaranya sendiri. Saya kira, karunia Tuhan terbesar hari ini; bisa mendengar cerita itu. Mampu membaca aksara itu.
Maaf ini bukan nasehat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H