Sebelum dunia dihebohkan oleh gempa dan tsunami yang merontokkan Jepang. Di Aceh, Tangse lebih dulu dipeluk oleh musibah kembali berupa banjir bandang yang menewaskan 19 warga di 7 desa di Kecamatan Tangse, Aceh sekitar pukul 19 WIB (Kamis, 10/3).
Dari laporan Iskandar Dewantara, aktifis kemanusiaan di Aceh yang memberitahu saya via Facebook. Sederetan fakta di Tangse diberikan. Menurutnya, dari kabar yang diberikan rekan-rekan di lapangan, disebutkan banjir bandang tersebut merontokkan 7 desa yang ada di Tangse. Selain itu, juga menewaskan warga sejumlah 155 orang. Data kematian ini kemudian dibantah Andi Firdaus, seorang jurnalis Aceh yang menyebut angka riilnya adalah 19 orang saja.
Sedang sarana-prasarana di desa-desa dimaksud, jalan sepanjang 5 KM hilang sama sekali. Juga terdapat warga yang belum ditemukan sekitar 179 jiwa. Sedangkan rumah yang hancur mencapai 500 unit. Selain juga melenyapkan akses transportasi masyarakat berupa jembatan gantung sebanyak 4 unit dan jembatan beton 4 unit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H