Mohon tunggu...
Zulfikar Akbar
Zulfikar Akbar Mohon Tunggu... Jurnalis - Praktisi Media

Kompasianer of the Year 2017 | Wings Journalist Award 2018 | Instagram/Twitter: @zoelfick

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filosofi Bismillah

11 Januari 2011   15:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:42 624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika nafas yang berhembus bersama lafal nama-Nya. Takkan ada duri yang bisa tembusi telapak kaki. Sebab Dia selalu tahu, mereka yang bersandar pada kebesaran-Nya, butuh ayunan langkah mengikuti hukum gerak.

Mereka yang sentuhkan dahi ke tanah bersujud ke hadapan-Nya. Takkan ada yang besar selain Dia terlihat.

Iya, dalam lakon hidup, sebagian bisa berbusung dada di hadapan lainnya karena beberapa cuil kelebihan. Tapi itu tidak seirama dengan kemahaan. Karena kemahaan itu sejatinya hanya milik-Nya. Maka kelebihan yang dibanggakan pun, di luar-Nya pasti temukan titik akhir.

Seberapa berat penghinaan bisa diberikan manusia. Kukira tidak perlu membuat hati harus kecut. Karena, semua penghinaan yang diberikan pada penyembah-Nya akan menjadi topan yang berputar ke pusaran awal. Ke mereka yang melempar penghinaan itu.

Nafas dan gerak dalam nama-Nya. Dengan nama-Nya. Takkan pernah rendahkan siapa-siapa. Meski penghinaan bisa jadi berbentuk palu neraka menghujam. Toh, Nama yang disebut itu menguasai segala.

Bersandar padanya, takkan ada lelah meski harus berlari. Takkan ada duka meski langit berkabut.

Entah bila untuk sebungkus nasi pun cuma bisa ada karena harus membungkuk pada makhluk.

Mereka yang bersujud akan memilih merendah. Karena, Yang Mahatinggi takkan rendahkannya. Beda halnya dengan beberapa orang yang pernah mengisi sejarah bumi dengan meninggikan diri. Kelak, Dia pasti tunjukkan padanya, cuma Dia satu yang berhak berada di ketinggian sejati. Terserah Dia, ke mana akan Ia jatuhkan segala kepongahan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun