Konektivitas Wilayah
Dalam konteks Indonesia kekinian, peran penting pemimpin daerah (Bupati / Walikota) harus terkoneksi dan sejalan dengan gagasan besar yang terapkan oleh pemimpin provinsi Jawa Barat.
Pemimpin daerah juga sebaiknya memahami aspek filosofis dan kultural yang sangat penting dalam membangun identitas kewilayahan di tanah sunda yang terbagi kedalam empat wilayah. Sunda Wetan, Sunda Kulon, Sunda Kaler dan Sunda Kidul.
Keempat wilayah tersebut memiliki tradisi dan budaya yang berbeda tapi tetap harus bisa terkoneksi dengan baik. Karakteristik itu merupakan sebuah identitas yang akan melahirkan kekayaan peradaban masyarakat.
Sebagai contoh masyarakat di wilayah pesisir utara dan selatan yang terkenal dengan masyarakat maritim yang terbiasa dengan ilmu kelautan, navigasi, tidak bisa dipaksakan dengan sistem masyarakat yang terbiasa agraris, atau sebaliknya.
Ilmu pengetahuan dan teknologi dibangun melalui sistem pendidikan yang disesuaikan dengan aspek kultural dan kebutuhan wilayah. Masyarakat yang tinggal di wilayah barat yang terbiasa industri tidak bisa dididik dengan sistem masyarakat yang tinggal di wilayah timur yang lebih mengedepankan sebagai pedagang.
Pemimpin di daerah harus memahami itu sebagai identitas keragaman yang saling melengkapi dan berkesinambungan, pendidikan sebagai fondasi utama membangun peradaban harus selaras dengan kultur, sumber daya alam dan potensi kewilayahan.
Kebiasaan Kang Dedi Mulyadi saat memimpin  lebih senang menyusuri pematang sawah dan tepian pantai sangat memahami betul kalau membangun masyarakat harus dimulai dari wilayah tersebut, karena membangun masyarakat industri sudah lebih awal dilakukan saat memimpin Purwakarta, dimana pendidikan disesuaikan dengan kebutuhan industri yang mengedepankan pendidikan vokasi.
Memperkuat Nusantara
Prioritas membangun dari pinggiran atau yang sering sampaikan oleh Kang Dedi membangun desa membangun peradaban, memperkuat desa memperkuat nusantara untuk Indonesia Raya merupakan sebuah pesan yang harus di pahami kalau masyarakat Jawa Barat adalah masyarakat Desa. Memperkuat desa akan berdampak pada kuatnya wilayah kota.
Spirit itulah yang harus bisa dipahami oleh para pemimpin di daerah, apalagi sebagai seorang gubernur, Kang Dedi akan lebih banyak berkantor di lima wilayah eks karesidenan di Jawa Barat.
Langkah itu akan dilakukan Kang Dedi untuk memastikan pelayanan yang diberikan oleh pemerintah bisa lebih cepat sampai dan mudah, serta menyerap langsung aspirasi masyarakat.