Mohon tunggu...
Soedjiwa Wijaya
Soedjiwa Wijaya Mohon Tunggu... wiraswasta -

Saya orang biasa yg membiasakan berfikir biasa tapi berdayaguna luar biasa

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Serba Serabi Ramadhan (Kolak, Koko, Ustadz dan Pelawak)

3 Agustus 2011   13:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:07 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak terasa puasa kira-kira tinggal 27 hari lagi,padahal baru tiga kali makan sahur.Semakin hari ramadhan semakin meriah saja,kolak,es buah,serabi,cendol,rendang dan macam-macam lainnya.Penjual baju koko dan mukena omsetnya naik dari hari-hari biasa.Toa masjid seperti tiada lelah bersuara dari sahur hingga sahur lagi.

Televisi,sekarang siaran mereka merata,semuanya 24 jam nonstop laiknya supermarket di pinggir jalan raya.Dan yang kebanjiran order yaitu pelawak,dari sahur hingga berbuka ada saja mereka.Andai tidak lucu jangan berharap menuai rejeki,mungkin itu 'slogan' komedi saat ini.Acara reguler mulai tergeser,acara ramadhan kian berkumandang.

"Pak...minta pak..!",seru seorang pengemis di iklan produk komunikasi.Para pengemis berbondong-bondong 'urban' ke kota.Untungnya jakarta telah membentengi dengan PERDA yang melarang memberi ke peminta-minta di jalanan,efektifkah.....kita tunggu saja.

Ustadz laris manis habis 'jualannya',bahkan dirasa kurang sehingga offairpun diserbu.'Sejuta umat' memang kini tiada tetapi masih ada si 'ustadz jamaah' nur maulana menyemarakan walaupun tak bisa dianggap setara.

Jangan sampai keliru,antara ustadz dan pelawak hampir tak ada beda,lucu semua.Bagai koko dengan kolak,mereka memperindah dan mempermanis ramadhan kita.Tetapi kalau terlalu manis tentunya eneg juga....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun