Ada manusia-manusia saatnya lupa berpijak pada yang semestinya.
Ketika rasa bangga jasa membuncah seolah semestinya.
Ketika rasa percaya diberikan berlebih dari semestinya.
Ketika apresiasi keduniaan diterima penuh seolah semestinya.
Ketika semua itu berlatar berlatar belakang ketidakberdayaan tidak semestinya.
Kedewasaan ditentukan oleh kedudukan dan tua usia.
Benar salah bukan hal yang harus dipastikan.
Kemengertian tidak lagi berujung pada ketegasan.
Bilik hati sebagian tertutup oleh keniscayaan.
Waktunya merotasi ingin dan pikir.
Meski entah bertengger dimana.
Kebesaran dan kekayaan jiwa bisa terlahir.
Karena,
Ada manusia-manusia saatnya lupa berpijak pada yang semestinya.
___
Renungan, 15 Juli 2012
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H