Mohon tunggu...
anthares soediar
anthares soediar Mohon Tunggu... -

nothing special, pecinta kopi, mencoba menjadi orang yang bisa bermanfaat bagi orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kehilangan yang Mengembirakan

30 April 2010   08:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:30 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pernah kehilangan sesuatu yang kita sayangi? Pernah dan tentunya sangat sedih. Kalau ada yang belum pernah kehilangan, siap-siap aja ya untuk kehilangan.

Tepatnya, 28 April 2010 @ RSU kota malang. Saat adzan subuh tiba, aku mencoba untuk beranjak dari tempatku berbaring, dengan sedikit tenaga aku berjalan ke sebuah masjid yang berada dalam RSU. Rasanya agak malas aku berjalan. Selesai kewajiban ku laksanakan, ku ingin merebahkan diriku sejenak, maklum semalam aku tidak tidur, bergadang seharian dengan sahabatku. Akan tetapi aku terkejut, alas kaki kesayanganku menghilang, sandal gunung e***r (merk) hilang,

Aaaachhhhhh……….…… (dalam hati)

Sejenak aku mencoba mencari, tengok kanan, tengok kiri.

Diam sejenak untuk mengamati jamaah lain yang sedang keluar, aku mencoba untuk menunggu sejenak, duduk di sudut, mungkin ada orang yang salah memakai sandal dan orang itu sebentar lagi akan kembali. Jamaah mulai agak sepi dan langit sudah mulai cerah, aku coba untuk melihat sederetan sandal yang masih tersisa. Ternyata sandalku masih hilang.

Ya, sudahlah, emang sudah hilang.

Aku berjalan keluar, menuju kamar pembaringan kakakku yang sedang sakit. Dalam langkah, terlintas kenangan yang kulalui selama ini, setiap saat sandalku selalu menemaniku, ke gunung, ke sempu, ke mall, ke warung kopi, kemanapun. Sedih rasanya, tapi aku harus tetap melangkah, meskipun tanpa alas kaki. Cukup sampai disini jodohku dengan sandal itu, kini kita berjalan sendiri-sendiri. Dalam hati aku berucap “Alhamdulillah, sandalku hilang” sambil sedikit tersenyum.

Saat dzuhur aku tidak sholat di masjid itu, bukannya aku jera, melainkan ada urusan di luar RSU. Pada saat kembali ke RSU, saudaraku bercerita, katanya waktu selesai sholat dzuhur dia keluar bersama dengan seorang laki-laki, ternyata laki2 itu kehilangan sandalnya, sama seperti yang kualami. Saudaraku mencoba membantu tapi tidak ketemu juga, akhirnya laki-laki itu mengambil sandal lain yang bukan miliknya. “Biar sama2 hilang, masak punya saya saja yang hilang” ujarnya.

Sholat magrib aku kembali ke masjid tersebut, tentunya dengan sandal yang baru, sandal jepit. Selesai sholat, ternyata sandal itu masih ada, tetap ditempat semula. Waktu keluar ada seorang laki-laki yang kebingungan, ternyata orang tersebut kehilangan sandalnya, sama sepertiku waktu itu. Sambil keluar aku mencoba bertanya, “kenapa mas?”.

“Sandal saya hilang” jawabnya,

Sambil keluar aku berujar “ Alhamdulillah mas, sandal saya kemarin juga hilang”.

# 30 April 2010 @ kantor, Jakarta. Menunggu waktu pulang kantor, merindu seduhan kopi hangat dari istri. Menu malam nanti KSTG (Kopi Susu Tanpa Gula).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun