Gumulung, 2 November 2024 — Di Madrasah Aliyah Terpadu Suwargi Buwana Djati Gumulung, kebiasaan membaca doa bersama sebelum pulang telah menjadi tradisi yang melekat dalam kegiatan sehari-hari. Setiap hari setelah jam pelajaran berakhir, para siswa dan siswi berkumpul di kelas masing-masing untuk melafalkan doa bersama, yang dipimpin oleh salah satu guru atau ketua kelas. Kebiasaan ini bukan hanya menjadi bentuk penguatan iman, tetapi juga mengajarkan pentingnya bersyukur dan memohon perlindungan Allah dalam kehidupan sehari-hari.
Kepala Madrasah Aliyah Terpadu Suwargi Buwana Djati menyatakan bahwa kebiasaan membaca doa bersama ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai religius pada diri para siswa. Dengan membiasakan berdoa sebelum pulang, siswa diajak untuk senantiasa ingat kepada Allah dan memohon keberkahan atas ilmu yang telah mereka pelajari. Selain itu, doa bersama juga menjadi sarana untuk meminta keselamatan dalam perjalanan pulang menuju rumah masing-masing.
“Dengan membaca doa bersama sebelum pulang, kita berharap siswa-siswi dapat mengakhiri hari belajar mereka dengan hati yang tenang dan pikiran yang positif. Doa ini juga menjadi bentuk ikhtiar agar mereka selalu berada dalam lindungan Allah, baik di sekolah maupun di luar sekolah,” ujar Kepala Madrasah.
Para siswa terlihat khusyuk saat melafalkan doa, dimulai dengan bacaan hamdalah dan dilanjutkan dengan doa keselamatan serta permohonan untuk keberkahan ilmu. Bagi mereka, momen ini tidak hanya sekadar ritual, tetapi juga sebagai bentuk rasa syukur atas segala kemudahan yang telah diberikan selama proses belajar. Para guru juga turut serta dalam kegiatan ini, memberikan teladan tentang pentingnya berdoa dan berserah diri kepada Allah.
Salah satu siswa mengungkapkan bahwa membaca doa bersama sebelum pulang memberikan ketenangan dan membuat mereka merasa lebih dekat dengan Allah. “Dengan berdoa bersama, saya merasa lebih tenang dan siap menghadapi kegiatan setelah sekolah. Ini menjadi kebiasaan yang baik dan membuat kita selalu ingat kepada Allah,” kata salah satu siswa.
Selain memberikan ketenangan, kebiasaan ini juga mempererat ikatan kebersamaan di antara para siswa. Mereka belajar untuk saling mendoakan satu sama lain dan mengakhiri hari belajar dengan suasana penuh kekeluargaan. Kegiatan ini juga menjadi salah satu cara bagi madrasah untuk membangun karakter siswa yang religius dan memiliki rasa syukur.
Melalui kebiasaan ini, Madrasah Aliyah Terpadu Suwargi Buwana Djati berharap dapat membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki kepribadian yang berakhlak mulia dan senantiasa bersyukur. Semoga dengan kebiasaan membaca doa bersama sebelum pulang, siswa-siswi madrasah ini menjadi individu yang senantiasa berada dalam lindungan dan ridha Allah SWT dalam setiap langkah kehidupan mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H