Menjadi orang yang tulus dalam dunia adalah sesuatu yang langka dan sangat minim, apalagi di era gempuran politik dan kepentingan pribadi, ataukah hanya perspektif tentang tulus yang kumiliki masih minim, tetapi melihat kondisi sekarang orang tulus hanya dijadikan permainan. Itu untuk dunia politik artikel ini tidak akan membahas kesana.Â
Tapi dalam artikel ini akan membahas apakah salah menjadi orang yang tulus dan Melakukan sesuatu Tanpa Mengharapkan Balasan? Â Aku tidak tahu jika di dunia ini masih memiliki stok orang-orang yang tulus dan kalau memang ada apakah orang tersebut memiliki sebuah label ataupun ciri-ciri secara fisik?, karena kebanyakan orang tulus tidak kepada semua orang namun hanya kepada sebagian orang.
Bisakah Manusia Salah Ketika Menjadi Orang yang Tulus
Setiap manusia bisa menjadi orang yang sangat tulus, ketika dia menemui orang yang tepat dan bisa menjadikan dirinya pribadi yang baik, tapi tidak semua orang yang ditemui oleh orang tulus memiliki rasa simpati kepadanya. Terkadang yang lebih mudah di bahas di kalangan manusia muda adalah sebuah kisah cinta, anak muda jaman sekarang tidak akan pernah lepas dari yang namanya kisah asmara, entah kepada lawan jenis, bahkan mengerikan di luar sana jalinan asmara juga dilakukan dalam sesama jenis sungguh mengerikan.
Kisah asmara ini kadang juga menjadi salah satu tempat bagi ketulusan bernaung ataupun mendekam sejenak, ketulusan seseorang dalam menjalin asmara entah ada atau tidak dan pula jika merujuk kepada hubungan asmara pemuda saya tidak ingin banyak komentar. Entah seperti itulah realita kehidupan yang penuh dengan drama dan kemaksiatan tapi inilah kenyataan. Bukan diri ini menyalahkan zaman ini karenakurangnya tuntunan dalam tontonan yang membuat kita terperanjat dan terperosot.
Bisakah manusia salah ketika menjadi orang yang tulus, jawabanya tidak akan pernah salah orang yang tulus menempatkan dirinya, yang salah adalah berharap ketika melakukan ketulusan dan mengatakan bahwa itu adalah ketulusan.
Â
Bisakah Manusia Melakukan Sesuatu tanpa Mengharapkan Balasan
Manusia akan melakukan Sesuatu tanpa Mengharapkan Balasan ketika dia sudah menjadi orang yang tulus, orang tulus tidak akan pernah mengharapkan yang berkaitan dengan kepentingan dirinya sendiri, melainkan untuk membuat orang di sekitarnya melebihi dirinya.Â
Kembali lagi tidak semua pemuda dan Mahasiswa bisa melakukan sesuatu tanpa mengharapkan balasan. Kembali lagi ke seorang pemuda, seorang pemuda tidak akan pernah jauh dari kisah asmara dan percintaan serta perasaan yang rumit dan menguras banyak tenaga. Kehidupan pemuda yang glamor dan bisa melakukan ini dan itu membuat seseorang kadang terpesona dan malah terperangkap dalam zona nyaman yang membuat dirinya tidak menjadi dia sendiri malah seperti menjadi orang lain melakukan hal yang seharusnya tak biasa dia lakukan.
Dunia seorang pemuda inilah yang kerap kali dijadikan sasaran bagi Harapan dan balasan Sebagaimana harapan yang di letakkan pada sebuah hubungan kadang malah menjadikan dia turut menadi orang yang sadnes Mungkin lain kali kita bahas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H