Mohon tunggu...
Sodikin
Sodikin Mohon Tunggu... Dosen - Univeristas Terbuka

Saya adalah Dosen pada Program Studi Magister Studi Lingkungan, Sekolah Pascasarajana Universitas Terbuka

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Mangrove di Garis Depan Swasembada Pangan: Manfaat yang Jarang Kita Sadari

11 November 2024   19:52 Diperbarui: 13 November 2024   11:14 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh:

Dr. Sodikin, S.Pd, M.Si,M.P.W.K. 

Dalam konteks swasembada pangan dan ketahanan lingkungan, hutan mangrove memainkan peran yang tak tergantikan. Sebagai ekosistem yang khas di daerah pesisir, mangrove memiliki kemampuan untuk mendukung berbagai aspek kehidupan, mulai dari perlindungan pesisir hingga dukungan terhadap produktivitas pangan lokal. 

Sayangnya, upaya untuk mencapai swasembada pangan sering kali mengabaikan nilai dan peran penting ekosistem ini, padahal mangrove berpotensi besar dalam mendukung keberlanjutan produksi pangan nasional.

Mangrove sebagai Penjaga Ekosistem Pesisir

Mangrove memiliki fungsi vital sebagai penyangga garis pantai. Dengan akar yang kuat, mangrove dapat melindungi kawasan pesisir dari abrasi, badai, dan gelombang tinggi yang semakin sering terjadi akibat perubahan iklim. 

Di wilayah pesisir yang berdekatan dengan lahan pertanian, mangrove membantu mengurangi intrusi air laut, yang berbahaya bagi tanah dan tanaman pangan. Dengan mengendalikan salinisasi, mangrove secara tidak langsung berkontribusi pada keberlanjutan lahan pertanian di dekat pesisir, yang pada akhirnya menopang produksi pangan lokal.

Dokumentasi Pribadi, Tahun 2024
Dokumentasi Pribadi, Tahun 2024

Sumber Pangan dan Mata Pencaharian

Ekosistem mangrove menyediakan berbagai sumber daya hayati yang penting untuk mata pencaharian masyarakat pesisir. Mangrove menjadi habitat bagi berbagai jenis ikan, kerang, kepiting, dan udang, yang merupakan sumber protein penting bagi masyarakat lokal dan juga pasar yang lebih luas. 

Memelihara dan memperluas hutan mangrove berarti menjaga ekosistem tempat berkembang biaknya biota laut yang memiliki nilai ekonomis tinggi, sekaligus memenuhi kebutuhan protein dan gizi bagi masyarakat pesisir.

Selain sebagai sumber protein, kawasan mangrove juga memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai daerah budidaya perikanan yang ramah lingkungan. Dengan teknik budidaya berkelanjutan, kawasan mangrove yang dikelola dengan baik dapat mendukung produksi pangan laut secara konsisten dan ramah lingkungan.

Mangrove sebagai Karbon Biru dan Ketahanan Pangan

Mangrove juga diakui sebagai salah satu penyerap karbon paling efektif, bahkan lebih besar dibandingkan dengan hutan daratan. Peran ini sangat penting dalam mitigasi perubahan iklim, yang juga berdampak pada ketahanan pangan. 

Perubahan iklim membawa banyak risiko bagi sektor pangan, mulai dari gagal panen hingga perubahan pola tanam yang tidak terprediksi. Dengan menjaga dan memperluas hutan mangrove, kita tidak hanya melindungi lingkungan pesisir, tetapi juga mengurangi dampak perubahan iklim yang dapat mengganggu ketahanan pangan.

Tantangan dan Rekomendasi

Kendati manfaat mangrove sangat besar, keberadaan ekosistem ini kerap terancam oleh alih fungsi lahan untuk tambak, perkebunan, dan pembangunan infrastruktur. Berkurangnya kawasan mangrove justru memperlemah ketahanan pesisir dan memperbesar risiko kerusakan lahan pertanian pesisir akibat intrusi air laut.

Oleh karena itu, ada beberapa rekomendasi penting untuk memperkuat peran mangrove dalam mendukung swasembada pangan:

  1. Pelestarian dan Rehabilitasi Mangrove: Pemerintah dan masyarakat harus melakukan upaya serius untuk melindungi mangrove yang ada dan merehabilitasi kawasan yang telah terdegradasi. Program rehabilitasi ini bisa melibatkan masyarakat lokal melalui pendekatan ekonomi berbasis lingkungan.
  2. Integrasi Kebijakan Pangan dan Lingkungan: Swasembada pangan harus dilihat secara holistik dengan mempertimbangkan ekosistem pendukung, seperti mangrove. Kebijakan pangan dan lingkungan perlu terintegrasi, sehingga tercipta sinergi antara perlindungan ekosistem pesisir dan produksi pangan yang berkelanjutan.
  3. Pengembangan Budidaya Berbasis Ekosistem Mangrove: Potensi mangrove sebagai lokasi budidaya perikanan ramah lingkungan perlu dikembangkan. Pengelolaan budidaya yang bijaksana di kawasan ini dapat meningkatkan produktivitas pangan laut tanpa merusak lingkungan.

Mangrove memiliki peran besar dalam mendukung swasembada pangan melalui perlindungan pesisir, penyediaan sumber protein, dan mitigasi perubahan iklim. 

Ketahanan pangan yang berkelanjutan hanya bisa tercapai jika upaya tersebut sejalan dengan perlindungan dan pelestarian ekosistem pendukungnya. Mangrove bukan hanya ekosistem pinggiran, melainkan aset penting yang harus menjadi bagian dari visi jangka panjang swasembada pangan nasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun