Apa Itu Rasa Malas
Rasa Malas itu seperti angin spoi-spoi  yang menghampiri diri kita dan membuat hati terasa berat untuk bergerak. Seperti awan gelap yang menutupi sinar mentari, rasa malas menghalangi semangat untuk melakukan aktivitas. Seperti ombak yang menghempaskan pasir ke tepi pantai, rasa malas dapat membuang buang waktu yang seharusnya dapat digunakan untuk lebih produktif. Oleh karena itu, perlu adanya dorongan dan motivasi yang kuat untuk mengusir rasa malas tersebut dan melanjutkan perjalan hidup dengan penuh semangat dan tekad yang tinggi.
Dimana Rasa Malas
Rasa malas pun seperti hantu kecil yang  bersarang di dalam diri manusia, tinggal disana dan menghalangi manusia untuk bergerak dan lebih semangat. Rasa malas berada di dalam diri manusia yang dapat menghambat kemajuan perkembangan, seperti lumut yang menempel di batu. Rasa malas juga bisa berada di dalam diri kita untuk  mengganggu keseimbangan hidup seperti debu yang menumpuk di sudut ruangan. Namun demikian rasa malas yang ada di dalam diri kita juga merupakan ujian yang harus dihadapi dan diatasi dalam perjalanan hidup. Ibarat batu yang masih besar harus dihancurkan terlebih dahulu untuk dijadikan bahan bangunan. Itulah rasa malas didalam diri kita yang harus kita hancurkan.
Kepada Siapa Rasa Malas Berpihak
Rasa malas berpihak kepada ketidak pedulian dan kehancuran di masa depan tanpa kita sadari, dia juga membuat kesepakatan dengan diri untuk menjadi hal yang menakutkan di masa depan. Seperti kenangan yang enggan untuk dilupakan, dia juga bisa bersemayam lama didalam diri kita menggerogoti jiwa menghancurkan produktivitas dan kreativitas yang kita miliki hingga akhirnya secara tidak sadar kita menghancurkan masa depan kita sendiri.
Malas dan Semangat Apa bedanya
Malas dan semangat adalah dua hal yang bertolak belakang, malas ibaratkan beban berat yang kita bawa, sedangkan semangat ibaratkan sayap yang kita miliki untuk mengajak diri terbang melayang jauh menuju impian yang kita inginkan. Dalam hidup malas adalah dua hal yang selalu berjuang satu sama lain. Namun seperti dua sisi koin yang berbeda kita harus memilih dengan bijak antara keduanya. Kita haru menghindari jebakan malas dan memelihara semangat yang membara. Dengan semangat yang kuat kita dapat meraih kesuksesan yang di impikan. Rasa malas adalah harapan bagi kehancuran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H