Parang Karimunjawa, 19 Juli 2023 - Malam Satu Suro tahun ini menjadi momen bersejarah bagi Desa Parang Karimunjawa, yang menyelenggarakan pawai obor untuk pertama kalinya. Acara ini menciptakan suatu kegembiraan besar di kalangan penduduk setempat. Kirab yang diselenggarakan ini menjadi kegiatan perayaaan pergantian malam tahun baru islam pertama oleh para warga setempat. Tentunya hal tersebut berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang hanya mengadakan bancaan di mushola setempat. Dengan semangat dan antusiasme yang membara, masyarakat Desa Parang Karimunjawa bersiap-siap untuk merayakan malam Satu Suro dengan cara yang berbeda.Â
desa parang dan alhamdulillah diizinkan" sambung pak Taruno. Akan tetapi tahun baru islam juga diperingati.Â
Mereka mengambil inisiatif untuk mengadakan pawai obor sebagai sarana perayaan dan ekspresi budaya lokal mereka. Bukan tanpa alasan diselenggarakannya kirab budaya ini. "Ini sebenarnya ide dari ibu-ibu fatayat, supaya menghidupkan kembali tradisi jaman dahulu" ungkap pak Taruno sebagai anggota banser pada Senin (17/7/2023). "setelah meminta izin dan berkoordinasi kepada pak Muh. Zaenal Arifin selaku petinggidesa Parang, Banser, dan Ansor yang ikut serta dalam kirab ini. Komunitas SUN (Social Humanity For Nation)Â juga ikut memeriahkan perayaan malam satu suro ini. Dalam atmosfer magis yang dipercaya membawa keberkahan, ribuan masyarakat desa dan pengunjung berkumpul pukul 19.00 di Masjid Baiturrahman desa parang untuk mempersiapkan pawai yang akan menyoroti malam gelap Satu Suro. Puluhan kelompok obor, terdiri dari anak-anak, remaja, dan orang dewasa, dengan semangat membara berpartisipasi dalam perayaan tahunan ini. Pawai obor yang memancarkan cahaya terang di tengah malam gelap menciptakan suasana magis. Warga desa dan pengunjung yang menyaksikannya tidak hanya terpesona oleh keindahan visual yang diciptakan, tetapi juga terdorong oleh makna spiritual yang melingkupi malam Satu Suro.Â
Tidak hanya masyarakat Dalam kegelapan malam, obor-obor yang dinyalakan menciptakan pemandangan yang menakjubkan dan menggugah semangat gotong royong masyarakat. Setiap kelompok obor membawa pesan-kesan harapan dan kebaikan untuk tahun yang baru. Beberapa obor terlihat membentuk lambang-lambang keagamaan dan simbol-simbol tradisional yang melekat pada budaya desa Parang Karimunjawa. Pawai obor pertama kali yang diselenggarakan di malam Satu Suro Desa Parang Karimunjawa sukses menciptakan momen bersejarah yang penuh semangat dan keindahan. Acara ini tidak hanya mengangkat tradisi dan budaya setempat, tetapi juga memperkuat ikatan sosial dan menghadirkan kebahagiaan bagi masyarakat. Semoga perayaan malam Satu Suro dan pawai obor ini menjadi kegiatan yang terus berlanjut dan melestarikan kekayaan budaya Desa Parang Karimunjawa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H