Coba kita duduk sejenak, sambil minum kopi, atau sambil ngobrol dengan istri, buka arsip hutang, berapa jadwal bayar hutang dalam sebulan.
Dari kartu kredit, cicilan rumah, cicilan motor, cicilan barangg, atau kalau yg punya mobil barangkali cicilan mobil, cicilan kta, coba kita rinci betapa sibuknya kita dalam sebulan menjadwal pembayaran hutang.
Apalagi model ane nih, karena punya toko yg lagi jatuh dan menuju kebangkitan kembali, , ada 36 pemasok yg silir berganti tiap hari datang menagih, belum hutang laiinya. , di hari senin ada 5 pemasok, selasa 3, rabu dan hari-hari seterusnya selalu ada yg nagih.
Bayangin aja kepala terus berputar mencari alasan kalau pas ngak uang, kalau pas ada sih masih mending, itu mah masih bagus lah, ini pas jadwal ditagih , pas ngak ada. Pusing kan
.
Tapi tenang aja, bagi anda yg banyak hutang, tidak banyak kuncinya, bereskan satu-satudan lebih giat usaha, lebih hemat dan lebih banyak berdoa.
Sumber gambar
[caption caption="http://sobranholidcom.blogspot.co.id/"][/caption]
Kalau anda karyawan, coba deh belajar jualan online, atau pas pulang habis magrib coba manfaatkan waktu untuk jualan apa gitu loh .
Orang banyak hutang sibuk lihat kalender, hari apa, tanggal berapa, bulan berapa, karena kita terikat janji dengan hutang. Bayangin aja ya, kita seperti dikejar tanggal dan dikejar hari, dikejar bulan karena janji membayar hutang, jadilah hidup dikejar tanggal, dikejar bulan, dikejar tahun , hidup tidak lagi dinikmati tahu-tahu koit deh,” benarlah kata orang bijak banyak hutang, membuat umur kita pendek”,
Kartu kredit A tgl 1, B tgl 5, motor tgl 10, rumah tgl 20, cicilan barang 24, mobil 25, janji bayar keteman tanggal 29, sok pasti pusing deh. Hidup terasa begitu cepat, pagi kerja pulang sore, pagi buak toko eh tahu-tahu sudah magrib. Malamnya mikiran besok bayar kesiapa, atau mau pinjam kesiapa untuk bayar htuang di tanggal berikutnya.
Terkadang karena kita kalut, kita sering membuat blunder, bukannya berhenti berhutang, tapi karena terjepit, kita membuat hutang baru dengan alasan untuk ini, untuk itu, yg kadang hanya menjadi obat sementara, biasanya hutang br