Mohon tunggu...
sobran holid
sobran holid Mohon Tunggu... -

Pemilik Bengkel Motor, mempunyai toko Online di Bukalapak https://www.bukalapak.com/holids, bagi agan yang perlu sprepart motor bisa langsung kebngkel kami dijalan raya cileunyi no32 atau kunjungi toko OL kami

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pengelolaan Dana Tersisa di Tengah Kebangkrutan Usaha 1 (Berdasarkan Pengalaman Pribadi)

10 Februari 2016   00:44 Diperbarui: 10 Februari 2016   01:06 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tidak mudah menyiasati persoalan keuangan ditengah kondisi perusahaan sedang bangkrut, pemilihan prioritas pengunaan terhadap dana yg tersisa perlu sangat hati-hati, apalagi jika antara kewajiban dan dana yg tersedia sangat terbatas.

Jika kita punya hutang kepada 30 pemasok, cicilan mobil, cicilan rumah, cicilan gudang atau ruko untuk usaha, cicilan motor, kartu kredit dan kta, pada saat kondisi usaha sudah mulai jatuh dan casflow kacau balau karena berbagai persoalan perlu bagi kita untuk secepatnya memotong beberapa anggaran yg kurang perlu termasuk cicilan yg memberatkan dan tidak menganggu usaha.

Bila kita asumsikan cicilan mobil rp 5 juta, motor, 1juta, kartu kredit min 3 juta/bln,kta 3 juta/bln, rumah 4 juta/bln, ruko dan modal kerja 15 juta/bln. dan kewajiban kepada pemasok yg sangat banyak pastinya, bisa asmpai 400 atau 2 ma, maka yg pertama harus dicut adalah yg mana yg paling ringan resikonya untuk keberlanjutan sebuah usaha . 

Urutan pertamanya, pastinya kta dan kartu kredit.

kedua, cicilaan mobil dan motor jika tidak mengangu usaha, jika menganggu usaha cicilan motor dan mobil bisa dipaksakan atau dikurangi jumlah kendaraan, bisa mobil atau motor

Ketiga, ke pemasok, minta keringanan untuk dicicil, dan sebagian barang kurang laku diretur kecuali  untuk barang-barang sangat penting, sehingga bebab cash flow lebih ringan.

Hampir sebagian besar pemasok akan menhindari perusahaan kita yg sedang bermasalah, sehingga kita perlu dana agar usaha kita terus berjalan, karena sebuah usaha perlu byk sekali suplayer agar terus berjalan, terutama bengkel motor dan mobil dan perdagangan laiinya. Kalau masih berat juga, memacetkan cicilan ruko dan rumah bisa dilakukan walau itu sangat buruk, tapi setidaknya kita bisa menunda waktu untuk menjaga cashflow perusahaan.

Tidak usah terlalu khawatir, tekanan dari bank memang ada tapi perlu waktu minimal satu tahun bagi bank untuk bisa melelang aset kita. Pada saat yg sama kita coba tawarkan aset kita kepembeli sejak kita macet, dan coba kita lepas satu, atau dua-duanya yg penting beban keuangan perusahaan berkurang dan beban perusahaan yg sedang terpuruk bertambah ringan.

Ke bank bisa minta restrukturisasi kalau memungkinkan dan kemampuan bayar ada, jika sangat berat ada baiknya opsi jual adalah yg terbaik, dana yg lebih dari penjualan bisa kita pakai untuk bayar hutang ke suplayer dan sebagian kita pakai untuk usaha.

Bersambung ketulisan 2 pengunaan dana tersisa ditengah kebangrutan 2.

tulisan lain bisa anda baca diblog nusamotor jaya selalu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun